dc.description.abstract | Kajian ini mengungkapkan tentang aktivitas ekonomi masyarakat Priangan
masa Pemerintahan Hindia Belanda tahun 1900-1942. Fokus kajian ini adalah
mengungkapkan latar belakang dan pertimbangan Pemerintahan Hindia Belanda
mengadakan reformasi kehidupan ekonomi masyarakat Priangan, serta respons
masyarakat Priangan terhadap berbagai kebijakan pemerintah. Metode yang
digunakan dalam tulisan ini adalah metode sejarah yang memiliki empat tahapan
kerja, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa campur tangan negara dalam kehidupan masyarakat lokal
tidak berhasil dengan baik. Hal ini terbukti bahwa masyarakat Priangan hidup dalam
kemiskinan. Awal abad ke dua puluh, banyak sikep (tuan tanah) baru menjadi aktor
perubahan, di mana mereka mempunyai pandangan baru tentang modal, yaitu
uang bukan tanah. Mereka berhasil menggunakan modal (uang) mereka untuk
membangun industri kecil dan pergaruh terhadap kehidupan ekonomi masyarakat
Priangan. Masyarakat Priangan secara kreatif beradaptasi dengan sistem leberalisme
yang dirintis oleh pemerintahan Hindia Belanda. Bertolak dari kearifan lokal yang
telah dimiliki masyarakat dapat melahirkan liberalisme baru yang didukung oleh struktur sosial budaya, ekonomi, dan politik. Liberalisme lokal ini membentuk pola
perilaku ekonomi yang dinamis yang menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan
masyarakat Priangan. | en_US |