Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Keamanan Pangan dengan Kontaminasi Salmonella spp. pada Penjamah Makanan Rumah Sakit di Kabupaten Jember
Date
2023-01-25Metadata
Show full item recordAbstract
Foodborne disease (FBD) adalah penyakit yang disebabkan karena
mengonsumsi makanan yang terkontaminasi mikroorganisme, salah satunya adalah
Salmonella spp. Kasus FBD dilaporkan telah menyebabkan kematian dua pasien di
Inggris akibat mengonsumsi makanan yang disediakan oleh rumah sakit. Penyebaran
FBD di rumah sakit tidak terlepas dari peranan penting penjamah makanan sebagai
orang yang berkontak langsung dengan makanan pasien mulai dari tahap persiapan
hingga penyajian. Maka, kondisi higienitas perorangan penjamah makanan sangat
berpengaruh terhadap kontaminasi mikroorganisme yang ditularkan melalui makanan.
Higienitas perorangan penjamah makanan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan,
sikap, dan praktik mengenai keamanan pangan. Maka tujuan dilakukannya penelitian
ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, dan
praktik keamanan pangan dengan kontaminasi Salmonella spp. pada penjamah
makanan rumah sakit di Kabupaten Jember.
Penelitian observasional analitik ini dilakukan pada bulan September hingga
Desember 2022 dengan menggunakan desain cross sectional. Besar sampel penjamah
makanan yang diteliti sebanyak 68 orang yang diambil dengan teknik accidental
sampling. Penelitian ini menggunakan data primer, yakni hasil wawancara dan
observasi berdasarkan kuesioner yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya serta
hasil pemeriksaan bakteri Salmonella spp. yang diisolasi dari mukosa hidung dan
telapak tangan penjamah makanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas
penjamah makanan rumah sakit memiliki pengetahuan, sikap, dan praktik keamanan
pangan yang baik. Namun, masih ditemukan adanya kontaminasi Salmonella spp.
sebanyak 12% pada isolat mukosa hidung, 31% pada isolat telapak tangan, serta 5%
pada keduanya. Hasil analisis bivariat pada variabel pengetahuan keamanan pangan
didapatkan nilai p=0,465 dan pada variabel sikap keamanan pangan didapatkan nilai
p=1,000. Hasil analisis berbeda ditemukan pada variabel praktik keamanan pangan
didapatkan nilai p=0,022.
Kesimpulan penelitian ini yaitu diantara pengetahuan, sikap, dan praktik
keamanan pangan yang dimiliki oleh penjamah makanan rumah sakit, hanya aspek
praktik keamanan pangan yang memiliki hubungan dengan adanya kontaminasi
Salmonella spp. pada penjamah makanan rumah sakit di Kabupaten Jember. Temuan
ini mengindikasikan perlunya pelatihan ulang, pendidikan kesehatan yang intensif,
serta penguatan metode skrining yang ada untuk mengendalikan masalah infestasi
bakteri pada penjamah makanan.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]