Show simple item record

dc.contributor.authorNila Nuril Fatima
dc.date.accessioned2013-12-20T08:33:08Z
dc.date.available2013-12-20T08:33:08Z
dc.date.issued2013-12-20
dc.identifier.nimNIM082010101052
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11469
dc.description.abstractTanaman kakao terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan buah. Buah kakao terdiri atas tiga komponen terbesar utama, yaitu kulit buah, plasenta dan biji. Biji kakao lebih dikenal karena produk olahannya yaitu cokelat. Pada awalnya, suku Maya-Amerika mengolah cokelat ini sebagai minuman pahit berkhasiat/jamu yang dipercaya sebagai penjaga stamina tubuh. Sejak itu, masyarakat luas mulai mengenal dan memanfaatkan khasiat biji kakao. Biji kakao ini ternyata memiliki kandungan polifenol total lebih tinggi dibandingkan dengan anggur maupun teh, baik teh hitam maupun teh hijau. Senyawa polifenol dalam biji kakao yaitu flavonoid, katekin, prosianidin, antosianin, dan tanin kompleks. Polifenol kakao bersifat antimikroba terhadap beberapa bakteri patogen dan bakteri kariogenik. Salah satu bakteri patogen yang banyak ditemukan pada manusia adalah Escherichia coli Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: viii semu dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah bakteri E. coli yang ditanam dalam agar Mueller Hinton yang kemudian diberi perlakuan dengan ekstrak polifenol biji kakao dengan beberapa konsentrasi, yaitu konsentrasi 1000 mg/ml; 500 mg/ml; 250 mg/ml; 125 mg/ml; 62,5 mg/ml; 31,25 mg/ml; 15,62 mg/ml; 7,8 mg/ml sedangkan kontrol negatifnya adalah aquades steril dan kontrol positifnya adalah suspensi Ceftriaxone.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082010101052;
dc.subjectAntibakteri Ekstrak Polifenol Biji Kakaoen_US
dc.titleJI DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK POLIFENOL BIJI KAKAO Escherichia coli SECARA IN VITROen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record