Asesmen Dampak Fenomena El-Nino dan Perubahan Iklim terhadap Kekeringan di Kabupaten Bondowoso
Abstract
Kabupaten Bondowoso dinyatakan beresiko tinggi terhadap ancaman bencana kekeringan berdasarkan peta Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Badan Nasional Penanggulan Bencana tahun 2020. Tujuan umum kajian ini adalah pengembangan metode asesmen dampak fenomena El-Nino dan perubahan iklim terhadap bencana kekeringan. Sedangkan tujuan khusus kajian ini adalah pemodelan curah hujan berbasis data iklim global (NOAA) serta iklim lokal (ENSO), peramalan curah hujan berdasarkan skenario perubahan iklim dan penilaian tingkat kekeringan berdasarkan pendekatan meteorologis. Metode yang diusulkan untuk pemodelan curah hujan yaitu Statistical Downscaling (SD) menggunakan Jaringan Saraf Tiruan (JST) dengan algoritma pembelajaran Backpropagation, selanjutnya hasil pemodelan curah hujan digunakan untuk asesmen kekeringan meteorologi menggunakan metode Effective Drought Index (EDI). Hasil pemodelan curah hujan menggunakan JST menunjukkan pola hujan mendekati kondisi lapangan, hal ini ditunjukkan dengan nilai R2 dan RMSE terbaik adalah 0,97 serta 0,04. Sedangkan hasil analisis kekeringan pada periode tahun 1991 hingga 2021, tahun 2007 merupakan kejadian kekeringan paling ekstrim (EDI < -2) yang terjadi pada 13 stasiun pengamatan. Peningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) berdampak pada perubahan iklim terhadap bencana kekeringan, kenaikan temperatur pada RCP 4.5, 6.0 dan 8.5 akan mengakibatkan peningkatan frekuensi bencana kekeringan.
Collections
- MT-Engineering [29]