Sistem Biometrik Pengenalan Wajah dengan Metode Grey Level Co-Occurrence Matrix dan Support Vector Machine
Abstract
TWajah merupakan salah satu bagian tubuh yang digunakan untuk
keperluan identitas. Setiap wajah manusia memiliki karakteristik yang
berbeda-beda, tidak satupun wajah yang mutlak serupa. Bahkan pada wajah
manusia kembar identik sekalipun. Teknologi pengenalan wajah menjadi salah
satu alternatif yang digunakan untuk proses identifikasi seseorang. Pada
penelitian ini, pengenalan wajah diaplikasikan menggunakan metode Grey
Level Co-Occurrence Matrix (GLCM) dan Support Vector Machine (SVM).
GLCM mampu mengekstraksi fitur yang memiliki variasi arah objek. Metode
ini menghasilkan empat parameter penting untuk proses pengenalan, yaitu
contrast, correlation, energy dan homogeneity. Sedangkan algoritma SVM
digunakan untuk tahap pengenalan/klasifikasi. Dalam tahap pengolahan data,
mulanya tidak semua citra wajah yang dikumpulkan memiliki kualitas yang
baik. Oleh karena itu, sebelum dilanjutkan ke tahap pengenalan citra harus
diperbaiki melalui teknik pengolahan citra digital. Proses perbaikan citra
bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra agar mudah dibaca oleh komputer.
Tahapan yang perlu dilalui yaitu preprocessing dan ekstraksi fitur. Tujuan
utama tahap preprocessing meliputi menghilangkan derau (noise), perbaikan
citra (image restoration) dan menentukan bagian citra yang akan diobservasi.
Tahap selanjutnya merupakan ekstraksi fitur. Salah satu metode yang dapat
diterpkan adalah GLCM.
GLCM diterapkan dengan mengkonversi sebuah citra digital dalam ruang
warna RGB (Red, Green, Blue) menjadi grayscale (abu-abu). Pada tahap ini,
citra akan diektraksi fitur dengan cara menghitung nilai contrast, correlation,
energy dan homogeneity. Empat parameter tersebut kemudian dijadikan vektor masukan untuk diklasifikasi menggunakan algoritma SVM. Data yang
digunakan pada penelitian ini sebanyak 250 citra wajah yang di bagi dalam
dua tahap yaitu pelatihan (training) dan pengujian (testing). Penelitian ini
menghasilkan akurasi untuk metode GLCM dan SVM sebesar 93% pada tahap
pelatihan dengan total 200 citra wajah dan 90% pada tahap pengujian dengan
total 50 citra wajah. Berdasarkan hasil analisis, metode GLCM pada penelitian
ini menghasilkan ekstraksi fitur wajah yang kompleks sehingga memberikan
pengaruh signifikan terhadap database untuk proses identifikasi menggunakan
SVM. Sedangkan metode SVM pada penelitian ini mampu mengenali citra
wajah dengan baik meskipun indikator berupa ekspresi wajah yang digunakan
berbeda-beda