Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Kandungan Kadar Kadmium (Cd) pada Air Sumur Warga Sekitar TPA Pakusari (Studi di Desa Kertosari dan Desa Sumberpinang Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember)
Abstract
TPA Pakusari merupakan TPA terluas dengan jumlah timbulan sampah tertinggi
di Kabupaten Jember. Sistem pengelolaan sampah TPA Pakusari yang dekat
dengan pemukiman berpotensi menghasilkan pencemaran lingkungan akibat
resapan lindi yang dihasilkan. Kadmium (Cd) adalah salah satu logam berat yang
terkandung dalam lindi dan berpotensi mencemari air sumur warga. Warga sekitar
TPA Pakusari memanfaatkan air sumur sebagai sumber air minum dan air bersih
untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Metode Analisis Risiko Kesehatan
Lingkungan (ARKL) dapat digunakan untuk memperkirakan risiko kesehatan
akibat kadmium (Cd) pada air sumur yang dikonsumsi warga sekitar TPA
Pakusari.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis risiko kesehatan lingkungan
kandungan kadar Kadmium (Cd) pada air sumur warga di sekitar TPA Pakusari.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah
lingkungan yang mengambil air dari sumur warga di area sekitar TPA Pakusari
menggunakan simple random sampling dengan radius 0-500 meter. Guna
mengetahui laju asupan air sumur oleh warga, dilakukan pengambilan sampel
sebanyak 159 responden dengan kriteria individu berada pada 1 KK minimal
berusia 5 tahun dan pernah mengkonsumsi air sumur minimal 1 tahun. Pengujian
dilakukan di Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi.
Data disajikan dalam bentuk tabel dan didukung dengan penjabaran secara narasi.
xi
Berdasarkan hasil penelitian pada air sumur warga sekitar TPA Pakusari,
konsentrasi kadmium (Cd) tertinggi sebesar 0,0021 mg/l dan terendah adalah
sebesar 0,0001 mg/l. Keseluruhan sampel air sumur di bawah baku mutu 0,003
mg/l. Nilai pajanan non karsinogenik pada air sumur warga sekitar TPA Pakusari
yang masuk ke dalam tubuh pada tingkat populasi sebesar 0,000003 mg/kg/hari
sampai dengan 0,000061 mg/kg/hari. Karakteristik risiko pada tingkat populasi
bernilai kurang dari 1 atau RQ ≤ 1 dan masih masuk dalam kategori aman.
Meskipun masih masuk dalam kategori aman namun pengelolaan risiko masih
perlu dilakukan agar risiko kesehatan lingkungan kandungan kadar kadmium (Cd)
pada air sumur warga tetap pada kondisi aman.
Perlu dilakukannya pengawasan lingkungan secara berkala minimal 6 bulan sekali
dengan melakukan pemeriksaan secara fisik, biologi, dan kimia pada lindi, sumur
monitoring, serta sumur warga di sekitar TPA Pakusari oleh Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Jember. Masyarakat dan aparat desa juga diharapkan bisa saling
bekerja sama untuk melakukan pengecekan fisik air (warna, rasa, dan bau).
Apabila ditemukan ketidaksesuaian kondisi air secara fisik, masyarakat bisa
melaporkan kepada aparat desa dari lini terkecil yang terbentuk.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]