Determinasi Fention, Permetrin, dan Karbaril sebagai Inhibitor FFAR2: Kajian In Silico Patomekanisme DM Tipe 2 akibat Paparan Pestisida
Abstract
Sebanyak 90% pasien diabetes melitus merupakan penderita diabetes
melitus tipe 2 (DMT2). Pada DMT2, peningkatan kadar glukosa darah terjadi akibat
adanya resistensi atau menurunnya sensitivitas dari insulin. Dalam beberapa dekade
terakhir, banyak studi menunjukkan bahwa pestisida memiliki hubungan yang erat
dalam meningkatkan kadar glukosa darah dan angka kejadian diabetes. Masyarakat
Indonesia dengan aktivitas agrikultur dan jumlah penggunaan pestisida tinggi
berpotensi menjadi kelompok yang berada di dalam faktor resiko ini.
Pestisida dinilai dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin melalui
berbagai jalur, seperti induksi inflamasi, stres oksidatif, disbiosis mikrobiota usus,
dan disrupsi persinyalan endokrin. Beberapa contoh pestisida diantaranya adalah
fention, permetrin, dan karbaril. Disisi lain, saat ini telah ditemukan protein Free
Fatty Acid Receptor 2 (FFAR2) yang berperan penting dalam pencegahan resistensi
insulin. Aktivasi terhadap FFAR2 akan menurunkan akumulasi lemak sekaligus
menginduksi sekresi GLP-1 sehingga berperan penting dalam regulasi pencegahan
DMT2. Sebaliknya, inhibisi terhadap FFAR2 berpotensi menimbulkan berbagai
efek yang memicu terjadinya diabetes. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
dan menjelaskan perbandingan ikatan antara fention, permetrin, dan karbaril
terhadap FFAR2 melalui uji in silico.
Penelitian ini adalah penelitian eksplorasi berbasis bioinformatika.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2022 menggunakan Laptop Asus
X202XE dengan spesifikasi Intel® Core™ i3-3217U CPU 1.80 GHz, RAM 4GB,
dan sistem operasi Windows 10 64-bit. Laptop yang digunakan dilengkapi berbagai
aplikasi yang mendukung jalannya penelitian, yaitu BIOVIA Discovery Studio,
AutoDockTools, dan AutoDock Vina.
Nilai binding affinity yang dihasilkan setelah proses docking antara fention,
permetrin, dan karbaril dengan protein target FFAR2 menunjukkan bahwa nilai
binding affinity permetrin < karbaril < fention. Hal ini menjelaskan bahwa
permetrin dapat membentuk ikatan yang lebih kuat dengan protein FFAR2
dibandingkan karbaril dan fention. Meski demikian, hasil visualisasi bentuk
interaksi ikatan antara permetrin menunjukkan bahwa senyawa ini tidak berikatan
dengan sisi aktif dari FFAR2 sehingga tidak bisa disebut sebagai inhibitor. Hal ini
berbeda dengan fention dan karbaril yang dapat berikatan dengan beberapa residu
asam amino yang menjadi sisi aktif bagi FFAR2 sehingga berpotensi menjadi
inhibitornya. Oleh karena itu, senyawa karbaril merupakan pestisida dengan
kemampuan inhibitor FFAR2 terkuat karena merupakan senyawa pengikat sisi aktif
protein FFAR2 dengan binding affinity terendah.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]