Show simple item record

dc.contributor.authorHIDAYAH, Ayu Romadlani Destri Nur
dc.date.accessioned2023-04-05T06:07:56Z
dc.date.available2023-04-05T06:07:56Z
dc.date.issued2022-10-18
dc.identifier.nim180210301061en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114445
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 5 April 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractPandemi Covid-19 di Indonesia pertama kali dipublikasikan sejak Maret 2020 yang telah memicu perubahan besar aspek kehidupan sosial, terutama aspek kesehatan dan ekonomi baik secara regional maupun global. Hampir seluruh sektor terdampak pandemi Covid-19, diantaranya adalah industri pariwisata. Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar bagi perkembangan banyak Negara, namun terlepas dari itu pariwisata juga menjadi salah satu sektor paling sensitif dan rentan terhadap krisis. Ekowisata Kampung Blekok yang terletak di kawasan pesisir pantai Kabupaten Situbondo merupakan salah satu destinasi wisata yang terdampak Covid-19. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan himbauan penutupan sementara destinasi wisata, telah membatasi ruang gerak masyarakat, akibatnya berdampak pada menurunnya jumlah kunjungan wisatawan. Hal terebut membawa kerugian besar terhadap pendapatan objek wisata maupun pendapatan masyarakat setempat yang ikut merosot sehingga berimbas terhadap tenaga kerja yang harus kehilangan pekerjaannya. Oleh sebab itu, pokdarwis melakukan strategi pemulihan pada ekowisata Kampung Blekok dalam situasi pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun penelitian dilakukan di Ekwosiata Kampung Blekok, Kawasan Pesisir Timur, Dusun Krojan Barat Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara dengan informan utama sebanyak 6 orang, informan pendukung sebanyak 3 orang yaitu data jumlah wisatawan, data pendapatan, data jumlah tenaga kerja, data fasiltas wisata, data sumber pendapatan, peta sebaran pengrajin, peta sebaran warung, MoU kerjasama, price list serta bentuk upaya pemulihan pada ekowisata Kampung Blekok. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, obeservasi, dan dokumen. Analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa strategi sebagai bentuk upaya pemulihan ekowisata Kampung Blekok. Strategi pertama yaitu inovasi berupa pemberian diskon tiket masuk sebanyak 50% dengan syarat membawa sampah plastik, inovasi kedua yaitu promosi menggunakan pendekatan Storynomics Tourism dengan memanfaatkan media sosial, dan inovasi selanjutnya yaitu dengan cara melakukan Virtual Tour, konsep Virtual Tour ini wisatawan dapat menikmati keindahan wisata dengan cukup dirumah saja melaui aplikasi Zoom Meetings maupun Youtube, selain itu wisatawan juga dapat berbelanja souvenir khas Kampung Blekok yang nantinya proses transaksinya melalui online serta terdapat banyak event dengan target pasar awalnya lokal saat ini lebih ke regional; strategi kedua yaitu adaptasi berupa SOP protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Helathy, Safety, Environment) dengan melakukan pembangunan aksesbilitas pengunjung yang awalnya hanya ada satu akses sebagai pintu masuk dan pintu keluar, namun saat ini dipisah antara akses untuk pintu keluar dan pintu masuk, hal ini sebagai bentuk kenyamanan dan rasa aman pengunjung saat berwisata; dan ketiga yaitu srategi kolaborasi bersama pihak swasta maupun pemerintah, diantaranya pokdarwis, masyarakat yang berjualan, PT. POMI Paiton, Bank BRI Situbondo, Dinas Lingkungan Hidup Situbondo, Dinas Pariwisata Situbondo, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Situbondo, SMKN 1 Panji, Pemerintah Desa Klatakan Situbondo serta tenaga kerja Ekowisata Kampung Blekok. Upaya pemulihan yang dilakukan pada ekowisata Kampung Blekok terbilang cukup efektif. Strategi yang diterapkan dapat memberikan dampak positif terhadap bangkitnya ekowisata Kampung Blekok yang sempat terpuruk selama kurang lebih 2 tahun. Aspek yang mengalami penurunan saat ini mulai mengalami peningkatan kembali meskipun saat ini masih tidak stabil seperti kondisi awal sebelum terdampak Covid-19, namun sudah mengalami perubahan yang cukup signifikan untuk kemajuan dan perkembangan kawasan ekowisata Kampung Blekok di masa depan dan pasca pandemi Covid-19.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing I : Dr. Sukidin, M.Pd Dosen Pembimbing II : Wiwin Hartanto, S.Pd., M.Pden_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectPEMULIHAN KAWASAN EKOWISATAen_US
dc.subjectKAMPUNG BLEKOKen_US
dc.subjectPANDEMI COVID-19en_US
dc.titleUpaya Pemulihan Kawasan Ekowisata Kampung Blekok Kabupaten Situbondo dalam Situasi Pandemi Covid-19en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Ekonomien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Sukidin, M.Pden_US
dc.identifier.pembimbing2Wiwin Hartanto, S.Pd., M.Pden_US
dc.identifier.validatorKacung-26 Desember 2022en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record