Partisipasi Masyarakat Kampung Akuarium dalam Pembangunan Kampung Susun

Abstract

Kampung Akuarium merupakan salah satu kampung kota yang letaknya berada di Penjaringan Jakarta Utara. Kampung ini merupakan lahan permukiman yang berdiri di lahan bekas laboratorium perikanan Batavia, namun pada tahun 2016 mengalami penggusuran paksa dengan catatan korban terdampak sebesar 500 kepala keluarga dengan total seribuan jiwa. Pasca penggusuran, warga kembali menempati tanah yang sudah digusur dengan membangun tenda hingga tinggal di perahu dengan jangka waktu selama ±2 tahun, serta melakukan aksi gugatan terhadap Pemprov DKI Jakarta atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Sehingga pada tahun 2018 perjuangan tersebut membuahkan hasil, dimana Pemprov DKI Jakarta menerbitkan produk hukum berupa Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 878 tahun 2018 tentang Gugus Tugas Pelaksanaan Penataan Kampung Dan Masyarakat, beserta kesediaan Pemprov DKI membangun kembali permukiman Kampung Akuarium dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Adapun tujuan penelitian yaitu mengetahui kepuasan penghuni terhadap kualitas lingkungan dan bangunan kampung akuarium saat ini serta mengetahui tingkat dan bentuk partisipasi pada tahap awal pembangunan kampung susun. metode penelitian yang digunakan Analisis IPA, Analisis skoring dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan persepsi kepuasan penghuni terhadap kualitas lingkungan dan bangunan kampung akuarium menunjukkan bahwa secara dominan merasa sangat puas dengan persentase diatas 75%. Pada tingkat partisipasi masyarakat kampung akuarium dalam pembangunan kampung susun menunjukkan tangga tingkat partisipasi ke-7 yaitu Pendelegasian Kekuasaan (Delegeted Power). Sedangkan bentuk partisipasi masyarakat pada awal perencanaan pembangunan kampung susun terdiri dari bentuk partisipasi pemikiran, tenaga dan uang.