dc.description.abstract | Petani tembakau rentan mengalami berbagai masalah kesehatan baik secara fisik dan psikologis
atau mental yang disebabkan beberapa masalah seperti Green Tobacco Sickness (GTS), gagal
panen dan anomali cuaca. Resiliensi adalah salah satu mekanisme koping yang dapat digunakan
untuk mencegah distres psikologis. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional
dengan tehnik pengambilan sampel cluster random sampling, besar sampel 96 responden.
Penelitian dilakukan pada bulan februari-maret di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember.
Analisis bivariat menggunakan korelasi pearson (α<0,05; CI=95%). Instrumen yang digunakan
adalah DASS-21 (α cronbach=0,97) dan Resilience Scale-14(α cronbach=0,87). Penelitian ini
telah lulus kelayakan penelitian melalui Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember. Hasil analisis univariat menunjukkan resiliensi tinggi
dengan nilai rata-rata 71,61(sd= 6,25; min-max=14-98) dan distres psikologis rendah dengan
nilai rata-rata 9,74 (sd=7,77; min-max=0-63). Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan
yang signifikan antara resiliensi dengan distres psikologis dengan nilai korelasi pearson p <
0,000 (α<0,05; CI=95%). Seringnya responden mengalami distres akibat masalah dalam
pertaniannya membuat responden lebih resilient dalam menghadapinya. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat membantu untuk peningkatan pelayanan kesehatan kerja terutama untuk
kesehatan mental bagi petani melalui pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan asuhan keperawatan di komunitas pada kelompok
khusus pekerja pertanian. | en_US |