dc.description.abstract | Penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) adalah penyakit paru yang ditandai dengan obstruksi
pada aliran udara yang persisten dan progresif. Sesak napas dan dan nilai aliran puncak
ekspirasi (APE) yang rendah merupakan masalah utama pada PPOK. Sesak napas saat tidur
mengakibatkan sistem aktivasi retikular (SAR) meningkat dan melepaskan norepinefrin yang
menyebabkan individu terjaga dan mengalami gangguan tidur sehingga berdampak kualitas
tidur buruk.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan APE dengan kualitas tidur
pada pasien PPOK. Desain penelitian ini menggunakan analytic correlation dengan pendekatan
cross sectional yang melibatkan 53 orang. Data dikumpulkan menggunakan peak flow meter
untuk mengukur nilai APE dan kuesioner PSQI untuk mengukur kualitas tidur. Analisis data
yang digunakan adalah uji spearman rank dengan tingkat signifikansi 95% (α = 0,05). Hasil
penelitian menunjukkan rata-rata nilai APE adalah 41,09% dengan rincian lebih dari separuh
responden (71,7%) memiliki nilai APE dalam kategori zona merah. Rata-rata kualitas tidur
adalah 18,62 dan masuk dalam kategori buruk. Hasil analisis data menunjukkan nilai P=0,000
(p <α) dengan nilai korelasinya (r = -0,876). Hal ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan
antara nilai APE dan kualitas tidur pada pasien PPOK. Perawat harus memberikan intervensi
yang tepat untuk meningkatkan nilai APE sehingga pasien PPOK memiliki kualitas tidur yang
baik | en_US |