Prarancangan Pabrik Biobutanol dari Kulit Kakao dengan Fermentasi Ekstraktif Sel Terimobilisasi
Abstract
Biobutanol dengan rumus kimia C4H9OH yaitu n-butanol yang terbuat dari
bahan alam yang bersifat renewable. Pembuatan biobutanol dengan tujuan untuk
menghemat penggunakan bahan bakar fosil yang setiap tahun keberadaannya terus
berkurang. Proses pembuatan biobutanol dengan bahan baku kulit kakao untuk
menghasilkan gula pereduksi dan dilakukan fermentasi ekstraktif sel terimobilisasi.
Bahan baku kulit kakao diperoleh dari delapan provinsi penghasil kakao terbesar di
Indonesia yang terletak berdekatan dengan lokasi pabrik. Proses utama pembuatan
biobutanol dari kulit kakao yaitu ekstraksi pektin sebagai produk samping,
pretreatment untuk menghilangkan kandungan lignin, hidrolisis untuk produksi
gula pereduksi (glukosa dan xylosa), prekultur untuk memperbanyak bakteri
Clostridium Saccharoperbutylacetonicum N1-4, pembutaan sel terimobilisasi,
fermentasi fed batch dengan waktu 96 jam/batch, dekanter untuk pemisahan TYA,
dan dilajutkan proses distilasi, sehingga menghasilkan produk n-butanol sebanyak
16.034,231 ton/tahun. Evaluasi ekonomi pabrik biobutanol ini laba kotor sebesar
Rp31.576.137.888.939, laba bersih sebesar Rp20.524.489.627.811, total penjualan
Rp42.248.832.876.000 serta menghabiskan modal kerja atau Working Capital
Investment (WCI) sebesar RP126.790.069.444., biaya total produksi (TPC) sebesar
Rp10.672.694.987.061. Nilai ROI 28,57%, nilai POT yaitu 3,1493 tahun dan nilai
BEP sebesar 50,76%. Haisl evaluasi ekonomi disimpulkan bahwa pabrik biobutanol
dari kulit kakao layak untuk didirikan karena mempunyai indikator ekonomi yang
menguntungkan.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]