dc.description.abstract | Perubahan peran keluarga yang terjadi pada keluarga yang merawat pasien kemoterapi dapat
menyebabkan peningkatan tingkat stres dalam keluarga. Hal ini dapat memberikan pengaruh besar
dalam peningkatan kesehatan pasien yang sedang menjalani kemoterapi, karena kemampuan
keluarga dalam memberikan perawatan pada pasien tidak dapat diberikan secara optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana gambaran stres keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Tingkat III Baladika Husada Jember.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif, sampel penelitian ini dikumpulkan
dengan tekhnik purposive sampling yang melibatkan sebanyak 192 keluarga. Responden dalam
penelitian ini yaitu keluarga inti yang merawat pasien menjalani kemoterapi. Rata-rata usia
responden dalam penelitian ini yaitu 42,40 tahun. Data dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner DASS 42 untuk mengukur tingkat stres yang terjadi pada keluarga Analisis data
dilaksanakan dengan mengamati tabel frekuensi. Hasil penelitian menyebutkan sebesar 50,5%
keluarga mengalami stres berat, 23,4% keluarga mengalami stres sedang, 16,1% keluarga
mengalami stres sangat berat, 9,4% keluarga mengalami stres ringan dan 0,5% keluarga dalam
keadaan stres normal. Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian menunjukkan keluarga
yang merawat pasien menjalani kemoterapi mengalami stres berat. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi acuan bahwa perawat tidak hanya berfokus kepada pasien saja, melainkan juga
memberikan konseling pada keluarga yang merawat pasien menjalani kemoterapi. | en_US |