dc.description.abstract | Reintegrasi orang dengan skizofrenia untuk kembali ke masyarakat seringkali harus
mengalami hambatan akibat kekambuhan berulang yang disebabkan oleh multifaktor seperti
ketidakpatuhan minum obat atau tekanan sosial tertentu sehingga memicu munculnya gejala
skizofrenia. Implikasi kekambuhan sangat erat kaitannya dengan penurunan kemampuan
melaksanakan fungsi sosialnya sehingga berpotensi kehilangan pekerjaan, tidak dapat
melanjutkan sekolah, dan kerenggangan hubungan sosial. Terdapat fenomena sejumlah orang
dengan skizofrenia yang memiliki pengalaman kambuhan, ternyata mampu terintegrasi
kembali dengan lingkungan sosialnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan tentang proses reintegrasi orang dengan skizofrenia yang mengalami
kekambuhan berulang ke masyarakat. Metode penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan studi kasus pada empat orang dengan skizofrenia yang berdomisili di
empat lokasi berbeda di Jakarta. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat dua elemen
yang beroperasional serta saling berkaitan satu sama lain. Pertama, elemen utama yaitu proses
internal orang dengan skizofrenia yang bersifat individualistik yang meliputi aspek
spiritualitas, kognisi dan mental, serta sosial. Kedua, elemen pemungkin yaitu teman/sahabat
dan keluarga yang bekerja untuk memperbesar peluang orang dengan skizofrenia meraih
kembali stabilitas diri agar mampu terintegrasi kembali dengan lingkungan sosialnya.
Keberhasilan dalam proses reintegrasi sosial memungkinkan orang dengan skizofrenia mampu
melaksanakan kembali fungsi sosialnya sebagai anggota masyarakat seperti bekerja,
berkeluarga, berinteraksi secara wajar dan mampu mengatasi ketakutan stigma dan
diskriminasi. | en_US |