dc.description.abstract | Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan mortalitas
dan morbiditas di dunia yang dapat diterapi menggunakan antibotik. Adanya resistensi
dapat mengancam efektivitas antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kandidat antibiotik yang bersumber dari fungi tanah muara yang diuji aktivitasnya terhadap
bakteri Pseudomonas aeruginosa. Ekosistem tanah muara mangrove memiliki kondisi
ekstrem sehingga menuntut mikroorganisme untuk bertahan hidup dengan
memproduksi senyawa antibiotik untuk bersaing dengan mikroorganisme lain. Sampel
tanah diambil dari Muara Sungai Desa Kalinaun, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Sampel tanah yang didapat sebanyak
empat isolat fungi berpotensi dalam menghambat bakteri uji, yaitu IS2-BTG11-1-1, IS2-
BTG11-2-1, IS2-BTG11-2-2, IS2-BTG11-2-3. Keempat isolat tersebut dilakukan fermentasi selama 14 hari lalu diekstraksi dengan pelarut etil asetat. Setelah didapatkan ekstrak
etil asetat, dilakukan skrining fitokimia dan didapatkan hasil bahwa keempat ekstrak
mengandung senyawa golongan terpenoid. Setelah dilakukan skrining fitokimia, dilakukan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode mikrodilusi. Uji mikrodilusi dilakukan dengan konsentrasi tunggal 50 µg/mL. Berdasarkan uji mikrodilusi, keempat
ekstrak fungi tanah muara memberikan aktivitas penghambatan berturut-turut dari
terbesar ke terkecil : IS2-BTG11-2-3 (50,9% ± 7,6); IS2-BTG11-2-1 (49,8% ± 13,5); IS2-
BTG11-1-1 (34,4% ± 2,4); IS2-BTG11-2-2 (37,2% ± 7,7). Pada penelitian ini senyawa
yang berperan sebagai antibakteri belum bisa dipastikan, sehingga membutuhkan
penelitian lebih lanjut. | en_US |