Hubungan Literasi Kesehatan Ibu dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember
Abstract
Kabupaten Jember berada di peringkat kedua penyumbang balita stunting
tertinggi di Jawa Timur dengan jumlah kasus stunting sebanyak 20.506 kasus
pada bulan Februari 2021. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, Kecamatan
Kalisat merupakan daerah dengan jumlah stunting tertinggi di Kabupaten Jember
dengan jumlah kasus balita stunting hingga bulan September 2021 sebanyak 638
balita. Salah satu faktor terjadinya stunting pada balita yaitu literasi kesehatan ibu
yang akan berpengaruh pada pola asuh ibu dan pola makan di dalam keluarga.
Hasil penelitian lain membuktikan bahwa program literasi melalui parenting
education dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan ibu mengenai gizi
dan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan
literasi kesehatan ibu dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja
Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain
studi case control. Sampel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kelompok
yakni kelompok kasus adalah ibu yang memiliki balita stunting dan kelompok
kontrol ibu yang memiliki balita tidak stunting. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah kejadian stunting dan literasi kesehatan ibu. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah literasi kesehatan ibu dan akses informasi
kesehatan balita. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji
statistik korelasi rank spearman.
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas ibu yang memiliki
balita stunting dan ibu yang memiliki balita tidak stunting berusia 25-35 tahun,
dapat menggunakan bahasa Indonesia, etnis Madura, berpendidikan SD/MI, ibu
rumah tangga, dan memiliki pendapatan per bulan kurang dari UMK Jember. Pada
hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel akses informasi kesehatan
balita tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap literasi kesehatan ibu
dengan hasil p value sebesar 0,102 (p value > 0,05) dan terdapat hubungan yang
signifikan antara literasi kesehatan ibu dengan kejadian stunting pada balita
dengan p value 0,000 (p value < 0,005). Kesimpulan dari penelitian ini adalah
terdapat hubungan antara literasi kesehatan ibu dengan kejadian stunting pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember.
Saran yang diberikan untuk Puskesmas Kalisat adalah mengadakan pelatihan
terkait kesehatan balita dan praktik penyuluhan untuk kader posyandu,
mengadakan penyuluhan gizi balita dengan kader sebagai pelaksana, dan
melakukan monitoring serta evaluasi terkait media kesehatan yang digunakan saat
menyebarkan informasi kesehatan balita. Masyarakat diharapkan lebih aktif dalam
melakukan pencarian informasi kesehatan balita. Penelitian lanjut menggunakan
metode kohort dan menggunakan instrumen tambahan newest vital sign
diperlukan untuk hasil yang lebih valid serta menilai kemampuan membaca dan
menganalisis dari ibu balita terhadap informasi kesehatan yang didapatkan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]