| dc.description.abstract | Urbanisasi massal menimbulkan permasalahan alih fungsi lahan yang menurunkan kualitas tanah. Biochar ampas tebu merupakan bahan yang dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah dan sistem pertanian urban metode vertikultur merupakan praktik pertanian yang dapat diterapkan di wilayah perkotaan. Aplikasi biochar dan pupuk NPK menjadi kombinasi yang baik untuk menciptakan media pada budidaya vertikultur. Bayam merah merupakan jenis sayuran yang dapat dipilih pada budidaya pertanian perkotaan metode vertikultur karena memiliki nilai ekonomis dan tingkat konsumsi yang tinggi.
Tujuan Penelitian ini mengetahui pengaruh biochar dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil budidaya tanaman bayam merah secara vertikultur. Mengkaji adanya interaksi antara perlakuan dosis biochar untuk efisiensi dosis pupuk NPK pada budidaya bayam merah secara vertikultur.
Penelitian dilaksanakan di Screenhouse UPT Agrotechnopark Universitas Jember. Prosedur penelitian dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan serta instalasi penelitian, menyemai benih, menanam bibit bayam merah pada instalasi vertikultur, dan pengambilan data. Analisis data yang digunakan adalah metode ragam ANOVA dan jika terdapat pengaruh maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%.
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menggunakan ANOVA menunjukkan bahwa dosis biochar 182-228 gram/instalasi menaikkan pertumbuhan tinggi tanaman hingga 46,04 cm, jumlah daun 10,89 helai, luas daun 813,293 cm2, panjang akar 20,77 cm, laju pertumbuhan tanaman 1,16 gram/hari, dan berat basah tanaman sampai 23,31 gram.
Hasil penelitian ini menyimpulkan pemberian biochar dengan dosis 228 gram/instalasi atau setara 50 ton/ha meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman, sedangkan aplikasi pupuk NPK tidak mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah pada budidaya vertikultur. | en_US |
