Penyutradaraan Film Fiksi Love That Way menggunakan Plottwist dengan gaya realisme
Abstract
Film sebagai media audiovisual yang terdiri potongan gambar yang disatukan
menjadi kesatuan utuh, dan memiliki kemampuan dalam menangkap realita sosial dan
budaya, tentu membuat film mampu menyampaikan pesan yang terkandung di
dalamnya. Pengkarya membuat film pendek fiksi dan mengangkat tema tentang
hubungan suami istri. Permasalahan yang diangkat adalah fantasi seksual dalam
hubungan suami istri. Sebuah hubungan yang mempunyai fantasi seksual menembus
batas moral dan agama. Hal pertama dan yang paling umum ketika mendengar istilah
seksual adalah sesuatu yang tidak sopan, dan tidak boleh dibicarakan. Hal ini menjadi
acuan latar belakang dalam membuat film pendek fiksi dengan judul Love That Way.
Penyimpangan aktivitas seksual dalam masyarakat terjadi karena antara suami
atau istri tidak mendapatkan puncak kenikmatan seksual dari fantasi seksual yang dia
inginkan. Hal ini karena adanya sifat seksual yang berbeda secara mencolok dari nilai
dan norma dalam masyarakat. Rasa frustasi dalam kepuasan seksual yang normal
mungkin akan mengarah berjangkitnya penyakit kejiwaan. Aspek frustasi ini akan
dipaksa untuk menjadi tahapan penikmatan aspek seksualitas yang mulai tidak normal.
Seperti melakukan hubungan seksual dengan orang yang baru dikenal, melakukan
hubungan seksual dengan jenis kelamin yang sama (homoseksual dan lesbian), melihat
pasangannya melakukan hubungan seksual dengan orang lain, atau bahkan melakukan
hubungan seksual dengan dua jenis kelamin sekaligus (biseksual).
Film Love That Way diproduksi menggunakan teknik penyutradaraan gaya
realisme dengan alur plottwist. Alur plottwist untuk memberi kejutan pada bagian akhir
film. Pengkarya menggiring penonton untuk melihat kehidupan pasangan suami istri
yang memiliki open relationship. Open relationship adalah hubungan yang terbuka, bisa
mempunyai hubungan lain sesuai dengan kesepakatan dari kedua belah pihak. Pengkarya membawa penonton untuk melihat sudut pandang lain dari kehidupan
sepasang suami istri. Namun, pada bagian tengah hingga akhir film penonton
diperlihatkan bagaimana kehidupan sepasang suami istri yang mempunyai kesepakatan
seksual di luar aktifitas seksual normal. Alur plottwist memberikan dampak surprise
pada penonton. Surprise adalah kejutan, dalam penjabaran sebuah cerita perasaan
surprise pada penonton timbul karena jawaban yang mereka saksikan adalah di luar
dugaan.
Pengkarya menyesuaikan segala aspek tata artistik dengan kehidupan tokoh dan
letak geografis yang menentukan. Set dekorasi, properti dan tata letak akan memiliki ciri
khas sendiri karena menyesuaikan dengan kehidupan tokoh yang modern dan berada di
kota metropolitan. Semua latar film diambil secara shoot on location, karena setting juga
akan memperlihatkan karakter tokoh.
Tujuan pengkarya membuat film Love That Way adalah membuat film sesuai
dengan keadaan dan realitas yang ada tentang penyimpangan seksual yang terjadi di
sekitar masyarakat, dan membuat karya film dengan gaya dan karakteristik realisme
dengan alur plottwist.