Perlindungan Hukum terhadap Konsumen Terkait Pembelian Mobil Merek Toyota Raize yang Terkena Recall karena terdapat Cacat Produksi

Abstract

Studi ini dibuat untuk ditujukan penelitian guna mengetahui bentuk perlindungan hukum yang dapat diterima konsumen terkait kerugian produk Toyota Raize akibat cacat produk serta bentuk tanggung jawab pelaku usaha yang telah lalai dalam mengeluarkan produknya. Studi ini menggunakan tipe penelitian hukum normatif, dan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach), menggunakan bahan hukum primer, sekunder serta bahan non hukum. Hasil studi menjelaskan pertama, bentuk perlindungan hukum menggunakan perlindungan hukum internal dan perlindungan hukum eksternal. Kasus cacat produksi perlindungan yang lebih tepat diberikan perlindungan eksternal. Tepatnya pemilihan perlindungan eksternal dikarenakan kedudukan dari konsumen lemah dalam perjanjian jual beli jika dibandingkan pelaku usaha, sehingga pemerintah memberikan perlindungan melalui Undang-Undang, Peraturan Pemerintah guna melindungi hak dari konsumen. Kedua, akibat hukum bagi pelaku usaha adalah wajib melakukan tanggung jawab ganti rugi yang menyebabkan wanprestasi karena telah menciderai perjanjian walaupun bukan sebagai perjanjian tertulis akan tetapi dalam jual beli pelaku usaha dan konsumen sudah terikat dengan perjanjian konsensual. Ketiga, upaya penyelesaian sengketa yang dapat dilakukan konsumen yaitu melakukan gugatan melalui pengadilan atau melalui luar pengadilan tergantung kesepakatan dari kedua belah pihak, upaya yang paling tepat adalah melalui non litigasi dengan menggunakan BPSK dikarenakan bentuk gugatan ganti rugi barang yang mengalami kerugian dibawah Rp.500.000.000 sesuai dengan batas maksimal ganti rugi yang telah ditetapkan BPSK.