Peran Mise En Scene dalam Mendukung Penciptaan Humor pada Film Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga)
Abstract
Film adalah bentuk karya seni berupa audio visual yang bertujuan untuk menghibur. Film bergenre komedi menjadi salah satu genre yang popular dikalangan masyarakat. Artikel ini membahas mise en scene dalam mendukung penciptaan humor pada film Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga). Film Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga) merupakan salah satu film bergenre komedi popular yang disutradarai oleh Ernest Prakasa. Film ini mengangkat cerita kehidupan Milly & Mamet yang penuh drama komedi dari segi cerita maupun karakternya. Film Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga) memliki selera humor yang berkualitas ditunjukkan melalui karakter pemain, dialog dan adegan-adegan yang menggelitik penonton. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian yaitu humor tercipta mengggunakan teknik-teknik penciptaan humor yang kemudian disampaikan secara verbal maupun visual. Aspek-aspek mise sen scene seperti setting, wardrobe, make up, dan pemain serta pergerakannya mampu menampilkan humor melalui visual sehingga membuktikan bahwa mise en scene memiliki peran dalam menciptakan humor pada film Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga).Penelitian ini
menggunakan teori teknik penciptaan humor dan mise en scene. Humor tercipta
melalui teknik penciptaan humor seperti bahasa, logika, identitas, dan aksi.
Unsur-unsur mise en scene seperti setting, pencahayaan, wardrobe dan make up,
dan pemain serta pergerakannya. Humor pada film mampu tercipta melalui audio
dan visual. Dialog mendukung terciptanya humor melalui audio dan mise en scene
mendukung terciptanya humor melalui visual.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik observasi,
dokumentasi dan studi pustaka. Proses analisis pada penelitian ini menggunakan
teknik analisis interaktif yang terdiri atas reduksi data, sajian data, dan penarikan
simpulan.Berdasarkan penelitian terdapat 9 adegan humor dengan indikator sifat
humor terbanyak. Aspek-aspek mise en scene yang sering digunakan untuk
mendukung penciptaan humor pada film ini yaitu aksi pemain, properti dan
wardrobe. Aksi pemain berperan dalam menunjukkan ekspresi, pergerakan aneh,
unik atau ganjil pemain dan mampu mendukung setiap teknik penciptaan humor.
Properti mendukung terciptanya humor melalui teknik logika, menjadikan suatu
properti menjadi ganjil dan tidak sesuai dengan kebenaran. Terdapat pola yang
sama pada wardrobe Yongki, pola tersebut mendukung penciptaan humor dengan
teknik identitas. Tokoh Yongki selalu menggunakan topi bertuliskan kalimatkalimat yang menyindir, mengejek, ironi, sarkasme, satire atau permainan kata
yang mampu mendukung teknik penciptaan humor melalui bahasa. Selain itu tata
rias juga mendukung suasana humor melalui riasan cemong wajah Lela dan riasan
bekam Yongki. Pencahayaan pada film ini berfungsi untuk menerangi seluruh
adegan pada film, tidak ada kesan yang di buat-buat atau disengaja untuk
menciptakan humor.