Show simple item record

dc.contributor.authorAnggun Anggraini Wibisana
dc.date.accessioned2013-12-20T07:23:13Z
dc.date.available2013-12-20T07:23:13Z
dc.date.issued2013-12-20
dc.identifier.nimNIM082010101008
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11333
dc.description.abstractDaun binahong (A. cordifolia (Ten.) Steenis) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang memiliki banyak manfaat. Beberapa manfaat daun binahong ialah sebagai obat batuk, penyakit diabetes, sesak nafas, luka bakar, luka pasca operasi, disentri, radang ginjal, radang usus, jerawat, gusi berdarah, melancarkan haid, penambah nafsu makan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Daun binahong mengandung berbagai macam zat aktif, yaitu alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol yang memiliki daya antibakteri. S. aureus merupakan flora normal dalam tubuh manusia, namun dapat menjadi patogen apabila berada di luar habitatnya. Infeksi S. aureus masih menjadi perhatian di bidang kedokteran. Hal ini disebabkan tingginya tingkat morbiditas dan mortalitas pada infeksi S. aureus. Besarnya risiko dan bahaya infeksi oleh bakteri S. aureus ini, maka perlu dikembangkan suatu bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengobatan, salah satunya adalah daun binahong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun binahong terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan Kadar Hambat Minimalnya (KHM). Metode uji aktivitas antibakteri yang digunakan adalah metode difusi sumuran. Jenis penelitian adalah kuasi eksperimental dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah bakteri S. aureus. Konsentrasi larutan uji yang digunakan adalah 1,95 mg/ml, 3,91 mg/ml, 7,81 mg/ml, 15,62 mg/ml, 31,25 mg/ml, 62,50 mg/ml, 125 mg/ml, dan 250 mg/ml. Kontrol positif menggunakan suspensi siprofloksasin dan kontrol negatif menggunakan larutan NaCMC 0,5%. Data yang diperoleh berupa diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar sumuran dan diukur dengan jangka sorong. Data viii kemudian dianalisis dengan uji normalitas Kolmogorov Smirnov, kemudian dilanjutkan dengan uji homogenitas Levene. Analisis data untuk membuktikan adanya aktivitas antibakteri ialah menggunakan uji Kruskal- Wallis, karena varians data tidak homogen, kemudian dilanjutkan dengan uji Regresi Linier (Logaritmik) untuk menentukan persamaan garis regresi, sehingga didapatkan nilai KHM secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun binahong (A. cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap bakteri S. aureus secara in vitro. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun binahong (A. cordifolia (Ten.) Steenis) maka daya hambat terhadap bakteri S. aureus semakin besar. Penentuan KHM ekstrak etanol daun binahong secara kualitatif adalah pada konsentrasi 3,91 mg/ml dan secara kuantitatif diatas konsentrasi 1,387 mg/ml.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082010101008;
dc.subjectEtanol Daun Binahongen_US
dc.titleUJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITROen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record