UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO
Abstract
Daun binahong (A. cordifolia (Ten.) Steenis) merupakan salah satu tanaman
obat tradisional yang memiliki banyak manfaat. Beberapa manfaat daun binahong
ialah sebagai obat batuk, penyakit diabetes, sesak nafas, luka bakar, luka pasca
operasi, disentri, radang ginjal, radang usus, jerawat, gusi berdarah, melancarkan
haid, penambah nafsu makan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Daun binahong
mengandung berbagai macam zat aktif, yaitu alkaloid, saponin, flavonoid, dan
polifenol yang memiliki daya antibakteri.
S. aureus merupakan flora normal dalam tubuh manusia, namun dapat
menjadi patogen apabila berada di luar habitatnya. Infeksi S. aureus masih
menjadi perhatian di bidang kedokteran. Hal ini disebabkan tingginya tingkat
morbiditas dan mortalitas pada infeksi S. aureus. Besarnya risiko dan bahaya
infeksi oleh bakteri S. aureus ini, maka perlu dikembangkan suatu bahan alam
yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengobatan, salah satunya adalah daun
binahong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak
etanol daun binahong terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan Kadar Hambat
Minimalnya (KHM).
Metode uji aktivitas antibakteri yang digunakan adalah metode difusi
sumuran. Jenis penelitian adalah kuasi eksperimental dengan rancangan penelitian
Posttest Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah bakteri S.
aureus. Konsentrasi larutan uji yang digunakan adalah 1,95 mg/ml, 3,91 mg/ml,
7,81 mg/ml, 15,62 mg/ml, 31,25 mg/ml, 62,50 mg/ml, 125 mg/ml, dan 250
mg/ml. Kontrol positif menggunakan suspensi siprofloksasin dan kontrol negatif
menggunakan larutan NaCMC 0,5%. Data yang diperoleh berupa diameter zona
hambat yang terbentuk di sekitar sumuran dan diukur dengan jangka sorong. Data
viii
kemudian dianalisis dengan uji normalitas Kolmogorov Smirnov, kemudian
dilanjutkan dengan uji homogenitas Levene. Analisis data untuk membuktikan
adanya aktivitas antibakteri ialah menggunakan uji Kruskal- Wallis, karena
varians data tidak homogen, kemudian dilanjutkan dengan uji Regresi Linier
(Logaritmik) untuk menentukan persamaan garis regresi, sehingga didapatkan
nilai KHM secara kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antibakteri ekstrak
etanol daun binahong (A. cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap bakteri S. aureus
secara in vitro. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun binahong (A.
cordifolia (Ten.) Steenis) maka daya hambat terhadap bakteri S. aureus semakin
besar. Penentuan KHM ekstrak etanol daun binahong secara kualitatif adalah pada
konsentrasi 3,91 mg/ml dan secara kuantitatif diatas konsentrasi 1,387 mg/ml.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]