Identifikasi Bidang Gelincir menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas 2D di Daerah Perkebunan Kopi Desa Suci Kecamatan Panti
Abstract
Longsor merupakan salah satu dari beberapa macam bencana geologi yang
merupakan akibat dari proses geologi yang terjadi secara alami akibat dari alam
yang terganggu. Salah satu penyebab longsor yang berasal dari alam adalah adanya
bidang gelincir pada daerah rawan longsor. Desa Suci yang berada di Kecamatan
Panti Kabupaten Jember merupakan daerah rawan longsor dikarenakan wilayahnya
yang berada di lereng Pegunungan Argopuro. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai adanya bidang gelincir di wilayah yang diduga
memiliki resiko terjadinya longsor.
Penelitian tentang bidang gelincir dilakukan dengan cara membentangkan
lintasan pengukuran di daerah yang dicurigai memiliki resiko mengalami longsor
dengan metode geolistrik resistivitas menggunakan dua buah elektroda arus dan
elektroda potensial yang diletakkan sesuai dengan konfigurasi Wenner
Schlumberger. Lintasan pada penelitian ini memiliki panjang 200 m dengan spasi
antar elektroda 8 m. Pengukuran menghasilkan nilai arus (mA) dan beda potensial
(mV). Nilai yang didapat kemudian dikalikan dengan faktor geometri (K) dari
konfigurasi Wenner Schlumberger untuk memperoleh nilai resistivitas semu. Nilai
resistivitas semu yang dihasilkan kemudian diinversi menggunakan software
RES2DINV untuk memperoleh nilai resistivitas yang sebenarnya. Nilai resistivitas
yang didapat digunakan untuk menentukan jenis batuan. Jenis batuan yang
diperoleh diperkuat dengan uji sampel tanah menggunakan uji analisa butiran dan
indeks plastisitas.
Hasil penelitian ini berupa citra resistivitas 2D pada lintasan 1 dan 2. Citra
resistivitas lintasan 1 menunjukkan lapisan lempung dengan nilai resistivitas 18,1-
73,8 Ωm, batuan breksi dengan nilai resistivitas 118-189 Ωm, dan batuan andesit
dengan nilai resistivitas 302-482 Ωm. Citra resistivitas lintasan 2 menunjukkan
lapisan lempung dengan nilai resistivitas 6,91-48,4 Ωm, batuan breksi dengan nilai
resistivitas 71,4 Ωm, dan batuan andesit dengan nilai resistivitas 105 Ωm. Sampel
tanah yang diuji memiliki nilai resistivitas dengan rentang 18,1-118 Ωm
menghasilkan nilai indeks plastisitas rata-rata 17,76%, batas cair rata-rata 53,46%,
batas plastis rata-rata 35,69% dan presentase lolos saringan ukuran 200 (0,0075
mm) sebanyak 94,93% dengan klasifikasi lempung organik (OH) yang masuk ke
dalam indeks plastis sedang hingga tinggi. Berdasarkan hasil yang didapat
ditemukan bidang gelincir di lintasan 1 dengan kedalaman 10-34,4 m mengikuti
kemiringan lintasan penelitian dengan nilai resistivias 46,2-118 Ωm. Jenis batuan
yang menjadi bidang gelincir merupakan jenis batuan lempung yang diketahui
berdasarkan hasil uji indeks plastitas dan uji analisa saringan.