Implementasi LKPD Berbasis STEM PJBL Melalui Permainan Kapal Otok-otok Pada Kemampuan Berpikir Engineering
Abstract
Pesatnya perkembangan teknologi menjadikan fisika tidak hanya dipandang sebagai ilmu sains yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari namun juga dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang memiliki kontribusi penuh dalam perkembangan teknologi. Pada realitanya siswa masih menganggap fisika sebagai pelajaran yang sulit, terlalu banyak hafalan rumus dan teori, bersifat abstrak, serta jarang dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Idealnya pembelajaran fisika di sekolah hendaknya disesuaikan dengan kriteria K-13 dimana siswa dituntut untuk menunjukkan sikap sebagai solusi permasalahan bangsa. Pembelajaran fisika dapat dilakukan dengan pendekatan etnosains. Pendekatan etnosains juga dapat diintegrasikan dengan STEM PjBL dimana siswa mengaitkan materi fisika dengan kearifan lokal dan 4 bidang ilmu yaitu sains , teknologi, teknik desain rekayasa, dan matematika untuk merancang, mengaplikasi, dan menguji coba proyek dalam bentuk prototype. Pengintegrasian kearifan lokal dengan pembelajaran fisika berbasis STEM PjBL dapat dilakukan melalui permainan kapal otok-otok. Hal tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kembali permainan kapal otok-otok yang sudah mulai jarang peminatnya dan menjadikan pembelajaran fisika menjadi lebih bermakna karena mengaplikasikan konsep ilmiah secara langsung. Pembelajaran fisika dengan pendekatan etnosains didukung dengan implementasi LKPD berbasis STEM PjBL karena pada LKPD tersebut tidak hanya berisi tentang materi fisika namun juga kegiatan yang mengarahkan siswa dalam merancang dan menguji coba kapal otok-otok.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Tahapan penelitian dengan pendekatan studi kasus terdiri dari merencanakan, merancang, persiapan, mengumpulkan data, menganalisis, dan mempublikasi. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Fokus penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir engineering dan proses STEM PjBL siswa. Data yang telah diperoleh dianalisis secara interaktif melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Selain itu dilakukan uji kredibilitas data dengan teknik triangulasi sumber data dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir engineering siswa cukup baik dalam memenuhi indikator berpikir engineering yaitu berpikir sistematis, menemukan masalah, memvisualisasi, memperbaiki, memecahkan masalah secara kreatif, dan uji coba akhir. Siswa menunjukkan pola berpikir engineering dengan baik dan tidak hanya berfokus pada berfungsinya prototype yang dihasilkan namun juga memecahkan masalah apabila prototype yang dibuat terdapat kegagalan pada tahap uji coba awal dan menganalisis solusi alternatif tersebut. Dampak positif lainnya siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran serta mampu bekerja secara tim. Sedangkan pada proses STEM PjBL berjalan dengan baik dan sesuai dengan tahapan STEM PjBL yaitu merefleksi, meneliti, mendesain, mengaplikasi, dan mengkomunikasi. Implementasi LKPD berbasis STEM PjBL mampu melatih siswa dalam menyelesaikan tugas membuat proyek secara terstruktur.
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan berpikir engineering siswa yang baik akan melatih siswa dalam menyelesaikan masalah secara engineer yakni mulai mengidentifikasi permasalahan dengan pola pikir yang sistematis dan kompleks, membuat sebuah produk sebagai solusi permasalahan hingga menyiapkan solusi alternatif. Kemampuan berpikir engineering dapat didukung dengan pembelajaran STEM PjBL karena memiliki tujuan utama untuk membuat sebuah solusi dalam bentuk proyek dan dapat diimplementasikan dengan LKPD karena pada LKPD terdapat kegiatan dengan tahapan terstruktur untuk merealisasikan proyek tersebut.