Uji Antiinflamasi In Vitro Ekstrak Etanol Temu Giring (Curcuma heyneana Val.) dengan Metode Antiproteinase dan Stabilitas Membran
Abstract
Inflamasi adalah bentuk pertahanan pervasif yang secara luas didefinisikan
sebagai respon nonspesifik terhadap kerusakan jaringan. Pada umumnya inflamasi
diawali dengan terjadinya luka atau cedera.
Inflamasi umumnya disebabkan oleh mikroorganisme, trauma mekanis dan zat-zat
kimia atau pengaruh fisika yang masuk dalam tubuh. Tanda fisik yang menandai
terjadinya peradangan antara lain timbul gejala seperti kemerahan (rubor), panas
(kalor), nyeri (dolor) dan pembengkakan (tumor).
Tumbuhan yang berpotensi sebagai pengobatan inflamasi adalah rimpang
temu giring (Curcuma heyneana Val.). Kandungan utama C. heyneana adalah
kurkuminoid dan seskuiterpen. Lebih dari 25 jenis seskuiterpen telah diisolasi dari
rimpang temu giring antara lain germakron, dehidrocurdion, curcumenol,
curcumanolida, zerumbon, oxycurcumenol, dan lainnya yang menunjukkan adanya
aktivitas sebagai anti-inflamasi dan antikanker.
Data yang diperoleh pada pengujian ini berupa nilai absorbansi yang diukur pada Spektrofotometri Uv Vis. Setelah diperoleh nilai absorbansi didapatkan kurva regresi linier dari
persentase penghambatan terhadap konsentrasi sehingga menghasilkan persamaan
regresi untuk penentuan nilai IC50. Dari nilai IC50 tersebut, pengujian dilanjutkan
dengan uji statistik menggunakan Independent t-test. Pengujian ini dilakukan
sebanyak 3 kali replikasi.
Ekstrak etanol rimpang temu giring memiliki aktivitas penghambatan
hemolisis dilihat dari nilai IC50 sebesar 4,808 µg/mL ± 0,511 dan nilai IC50 dari
standar natrium diklofenak sebagai kontrol positif yaitu 6,052 µg/mL ± 0,318.
Sedangkan ekstrak temu giring memiliki aktivitas penghambatan proteinase dilihat
dari nilai IC50 sebesar 50,369 µg/mL ± 4,453 dan nilai IC50 dari standar natrium
diklofenak yaitu sebesar 69,842 µg/mL ± 3,789. Hasil dari pengujian ini
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara sampel ekstrak temu giring
dibandingkan kontrol positif natrium diklofenak dengan nilai signifikasi 0,004
(p<0,05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol rimpang temu giring
memiliki kemampuan penghambatan hemolisis serta penghambatan proteinase.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]