Determinan Pengangguran Terbuka di Jawa Timur Tahun 2016 - 2020
Abstract
Indonesia merupakan negara yang sedang dalam proses berkembang.
Negara-negara berkembang biasanya memiliki angkatan kerja yang substansial
yang belum sepenuhnya terserap ke dalam sektor pekerjaan saat ini. Sektor
tradisional dan sektor modern adalah dua sektor ekonomi yang dimiliki sebagian
besar negara berkembang. Indonesia masih didominasi oleh sektor tradisional,
dengan sektor kontemporer yang masih kurang.
Pengangguran mengacu pada jumlah orang yang secara aktif mencari
pekerjaan tetapi belum menemukannya. Selain itu, Organisasi Perburuhan
Internasional (ILO) mendefinisikan pengangguran memiliki dua jenis:
pengangguran terbuka dan setengah pengangguran paksa (Sukirno, 2004).
Menurut Djohanputro (2006:69), pengangguran terbuka mengacu pada orang
yang ingin bekerja tetapi tidak dapat menemukan (atau mengembangkan) satu
(menemukannya). Menurut Sri Budhi (dalam Sirait, 2013), setiap negara di
dunia, baik yang maju maupun yang sedang berkembang, mengalami masalah
pengangguran. Bedanya, negara miskin tidak mampu memberikan manfaat bagi
warganya yang menganggur, sedangkan negara maju mampu melakukannya.
Penelitian ini menggunakan penelitian explanatory research yang
menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan terikat. Tempat dan waktu
dilaksanakan di 38 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur selama 2016-2020.
Adapun sumber data yang diambil yaitu BPS Jawa Timur, buku literatur, jurnal,
penelitian terdahulu dan searching internet.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa
data panel dengan menggunakan alat analisis Eviews 9. Data panel merupakan
data gabungan dari data cross section dan data time series. Penelitian ini
menggunakan metode Random Effect model. Uji statistik menggunakan
Koefisien Determinasi (R2), Pengujian Simultan (Uji F), dan Pengujian Parsial
(Uji T). Sedangkan pengujian asumsi klasik menggunakan Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Pengangguran Terbuka di
Provinsi Jawa Timur dengan faktor-faktor yang diteliti Upah Minimum
Kabupaten/Kota (UMK), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), dan Inflasi.
Variabel Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) (X1) berdasarkan
hasil analisis regresi data panel menggunakan Random effect
dimana UMK berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pengangguran, yang ditunjukan dalam persamaan tersebut adalah dengan nilai
Probabilitas 0.0000 artinya nilai Probabilitas lebih kecil dari tingkat siginifikansi
sebesar 0.05. Maka variabel Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)
berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Jawa
Timur.
Variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (X2) yaitu berdasarkan
hasil analisis regresi data panel menggunakan Random effect
dimana Tingkat IPM berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap Pengangguran, memiliki nilai Probabilitas 0.6373 artinya nilai
Probabilitas lebih besar dari tingkat siginifikansi sebesar 0,05. Sehingga variabel
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)berpengaruh tidak signifikan terhadap
tingkat pengangguran terbukadi Provinsi Jawa Timur.
Variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)(X3) yaitu
berdasarkan hasil analisis regresi data panel menggunakan
Random effect dimana PDRB berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Pengangguran, yang ditunjukan pada persamaan adalah dengan
nilai Probabilitas sebesar 0.0000 artinya nilai Probabilitas lebih kecil dari tingkat
siginifikansi sebesar 0,05. Maka variabel Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB)berpengaruhsignifikan terhadap tingkat pengangguran terbukadi Provinsi
Jawa Timur.