Show simple item record

dc.contributor.authorM. TEDY ARIADI PANE
dc.date.accessioned2013-12-20T07:14:37Z
dc.date.available2013-12-20T07:14:37Z
dc.date.issued2013-12-20
dc.identifier.nimNIM060910101092
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11313
dc.description.abstractPangkalan militer Amerika Serikat di Okinawa telah memberikan banyak dampak sosial negatif terhadap warga lokal Okinawa. Dampak tersebut telah menimbulkan tuntutan dari masyarakat Jepang untuk mengeluarkan pangkalan militer Amerika Serikat dari Okinawa. Yukio Hatoyama pada pemilu Jepang 2009 berjanji akan memindahkan pangkalan militer Amerika Serikat keluar dari Okinawa jika terpilih sebagai Perdana Menteri. Akan tetapi, setelah menjabat sebagai Perdana Menteri, Yukio Hatoyama tidak dapat merealisasikan janjinya. Yukio Hatoyama pada akhirnya membatalkan rencana pemindahan pangkalan militer Amerika Serikat dari Okinawa. Untuk menganalisis alasan Yukio Hatoyama membatalkan rencana pemindahan pangkalan militer Amerika Serikat dari Okinawa yaitu dengan menggunakan decision making theory Snyder. Ada dua faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan seorang decision maker. Faktor tersebut adalah internal setting dan external setting. External setting dalam kasus ini adalah munculnya desakan Amerika Serikat dan juga insiden tenggelamnya kapal perang Cheonan yang mengancam security dalam negeri Jepang. Internal setting-nya adalah masih bergantungnya keamanan Jepang terhadap militer Amerika Serikat. Tuntutan masyarakat Jepang yang besar telah mempengaruhi kebijakan awal Yukio Hatoyama untuk merencanakan pemindahan pangkalan militer. Yukio Hatoyama berencana akan merevisi Joint Statement dalam SACO Agreement yang disepakati antara Jepang dan Amerika Serikat pada tahun 2006 oleh pemerintahan Jepang yang sebelumnya. Kesepakatan tersebut menghasilkan Joint Statement untuk 8   memindahkan Futenma Air Station ke camp Schwab di Nago yang masih berada di wilayah Okinawa. Walaupun kesepakatan tersebut untuk mengurangi beban yang diterima Okinawa namun hal itu tidak signifikan sebab masyarakat Jepang menginginkan pemindahan keseluruhan pangkalan militer Amerika Serikat keluar dari Okinawa. Setelah Yukio Hatoyama menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang, Yukio Hatoyama ternyata tidak mampu untuk memindahkan pangkalan militer tersebut. Muncul Desakan yang sangat besar dari Amerika Serikat agar mempertahankan keberadaan militernya di Okinawa dengan alasan demi menjaga keamanan Jepang. Selain itu, Provokasi Korea Utara yang terus menebar ancaman semakin memanaskan kondisi keamanan di Asia Timur. Dengan melihat Korea Utara yang terus melakukan provokasi semakin menguatkan akan pentingnya pangkalan militer Amerika Serikat sdi Okinawa sebab keamanan Jepang masih sangat bergantung terhadap militer Amerika Serikat. Dari persepsi tersebut kemudian Yukio Hatoyama memutuskan untuk mempertahankan keberadaan militer Amerika Serikat di Okinawa untuk menjaga keamanan Jepang.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060910101092;
dc.subjectPERDANA MENTERI YUKIO HATOYAMA MEMBATALKAN PEMINDAHAN PANGKALAN MILITER AMERIKA SERIKAT DARI OKINAWAen_US
dc.titleKEPUTUSAN PERDANA MENTERI YUKIO HATOYAMA MEMBATALKAN PEMINDAHAN PANGKALAN MILITER AMERIKA SERIKAT DARI OKINAWAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record