dc.description.abstract | Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman
yang tergolong dalam umbi-umbian dan termasuk jenis tanaman hortikultura yang
memiliki nilai ekonomis tinggi dipasaran. Tanaman kentang memiliki banyak
kandungan protein didalamnya salah satunya kandungan karbohidrat. OPT
merupakan organisme pengganggu tanaman yang mampu menghambat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman salah satu pada tanaman kentang yaitu
hawar daun akibat dari patogen P. infestans. Upaya yang dilakukan untuk menekan
perkembangan P. infestans yaitu menggunakan bahan aktif kalium fosfit, dimana
pada satu kemasan tersebut terdapat kandungan kalium dan asam fosfit didalamnya.
Pengendalian P. infestans pada tanaman holtikultura telah dilakukan sebelumnya
dengan menggunakan bahan aktif asam fosfit. Korlina dkk., (2016) menyatakan
bahwa produksi tanaman tomat dibawah naungan plastik dan perlakuan fungisida
asam fosfit hasilnya lebih tinggi dari pada tanpa perlakuan fungisida asam fosfit.
Penelitian ini dilaksanakan didataran tinggi ijen Bondowoso pada bulan Juni 2021
sampai selesai. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 6 taraf dan 5 ulangan yaitu K0 (Kontrol), K1 (1,05 L/ha),
K2 (1,20 L/ha), K3 (1,35 L/ha), K4 (1,50 L/ha), dan K5 (1,65 L/ha). Data hasil
pengamatan dianalisis menggunakan Anova dengan uji lanjut BNJ pada taraf 5%.
Hasil pengamatan tingkat efikasi bahan aktif kalium fosfit efektif dalam menekan
perkembangan penyakit hawar daun akibat P. infestans pada perlakuan K4 dan K5
dengan hasil K4 (57,15%) dan K5 (63,02%). Penetapan keefektifan bahan aktif
dinyatakan oleh Irianto. (2013) yang menyatakan Suatu formulasi fungisida
dikatakan efektif bila pada pengamatan terakhir (tujuh hari setelah aplikasi terakhir)
nilai tingkat efikasi (TE) sekurang-kurangnya 50%, dengan syarat intensitas
serangan perlakuan berbeda nyata dengan kontrol. | en_US |