dc.contributor.author | SUMARTONO, Syadin | |
dc.date.accessioned | 2023-03-20T02:45:37Z | |
dc.date.available | 2023-03-20T02:45:37Z | |
dc.date.issued | 2022-07-18 | |
dc.identifier.nim | 151510501110 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113098 | |
dc.description.abstract | Serangan penyakit rebah kecambah sering ditemui pada lahan budidaya
kacang tanah, karena penyakit ini akan menyerang pada fase perkecambahan
sehingga akan merugikan petani dalam menanam tanaman kacang tanah.
Serangan penyakit rebah kecambah ini disebabkan oleh beberapa patogen.
Patogen pada penyakit ini salah satunya disebabkan oleh jamur Scleroyium rolfsii.
Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan menggunakan agen hayati
berupa bakteri antagonis. Salah satu bakteri antagonis tersebut adalah
Actinomycetes yang diinokulasi dari daerah rizosfer putri malu. pemanfaat bakteri
antagonis Actinomycetes yang digunakan sebagai pengendali hayati perlu
diketahui kemampuannya dalam menekan laju pertumbuhan Sclerotium rolfsii
Sacc. secara In Vitro maupun In Vitro.
Penelitian ini dilaksanakan pada September 2019 sampai Desember 2021 di
Laboratorium dan Greenhouse Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas
Pertanian, Universitas Jember dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) yang terdiri dari dua percobaan. Pengujian aplikasi Actinomycetes
dilakukan secara In Vitro dan In Vivo. Isolat sampel bakteri Actinomycetes
diperoleh dari berbagai daerah pengambilan, daerah tersebut meliputi Antirogo,
Ambulu dan Panti. Pengujian secara In Vitro menggunakan metode dual culture
pada satu media yang sama. Pengujian In Vivo dilakukan pada pengamatan preemergence
damping off , post-emergence damping off, persentase serangan
penyakit dan efektivitas pengendalian.
Hasil menunjukan bahwa 12 isolat yang ditemukan pada beberapa daerah
memiliki pengaruh dalam menekan pertumbuhan S. rolfsii pada uji In Vitro, 5 dari 12 isolat yang berasal dari berbagai tempat memiliki kemampuan dalam menekan
laju pertumbuhan patogen lebih dari 30% dan isolat terbaik yang digunakan pada
pengujian secara In Vivo yaitu isolat pada kode (Ag2) memiliki nilai persentase
hambatan relatif 38,07%, Isolat (Ab2) asal Ambulu serta (Pa4) asal Panti dengan
nilai hambatan relatif sebesar 37,38% dan 36,23%. Hasil In Vivo menunjukan
bahwa pengaruh isolat Actinomycetes asal Antirogo memiliki pengaruh yang
berbeda nyata di setiap daerah pengambilan sampel pada perlakuan PreEmergence
Damping off, tetapi tidak berbeda nyata pada setiap perlakuan PostEmergence
Damping Off. Hasil penelitian menyatakan bahwa perlakuan
penambahan isolat Actinomycetes dari daerah rizosfer tumbuhan M. Pudica asal
daerah Antirogo dapat menekan serangan penyakit dibawah 5% dan efektif
mengendalikan lebih dari 70% secara Pre-Emergence Damping off, tetapi tidak
efektif dalam mengendalikan pada Post-Emergence Damping Off. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si | en_US |
dc.publisher | Fakultas Pertanian | en_US |
dc.subject | ACTINOMYCETES | en_US |
dc.subject | SCLEROTIUM ROLFSII | en_US |
dc.subject | KACANG TANAH | en_US |
dc.subject | PERENDAMAN BENIH | en_US |
dc.title | Pemanfaatan Actinomycetes Isolat Asal Rizosfer Putri Malu untuk Mengendalikan Sclerotium Rolfsii Sacc. Penyebab Rebah Kecambah pada Kacang Tanah | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Agroteknologi | en_US |
dc.identifier.nidn | 196301021988022001 | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Dr. Ir. Rachmi Masnilah , M.Si. | en_US |
dc.identifier.validator | Taufik, 3 Nopember 2023 | |
dc.identifier.finalization | Finalisasi Tanggal 20 Maret 2023_M. Arif Tarchimansyah | en_US |