dc.description.abstract | Tanaman paria atau pare (Momordica charantia L.) adalah salah satu jenis tanaman hortikultura yang dibudidayakan serta dimanfaatkan oleh penduduk Indonesia, serta dikenal memiliki cita rasa pahit pada buahnya. Tanaman paria merupakan salah satu komoditas tanaman sayuran semusim yang banyak dibudidayakan oleh sektor rumah tangga petani dengan skala luasan lahan yang relatif masih kecil. Pemupukan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan hasil tanaman, yang mana salah satu unsur yaitu kalium berperan penting dalam proses fisiologis dan perkembangan buah. Selain itu proses fisiologis pada tanaman turut dipengaruhi oleh unsur mikro diantaranya boron. Asam borat (H3BO3) merupakan salah satu bentuk senyawa yang mengandung sumber unsur boron (B). Kombinasi perlakuan asam borat dan pupuk kalium diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman paria.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pemberian asam borat dan pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman paria. Penelitian ini bertempat di Desa Warurejo, Kabupaten Madiun. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor, yaitu faktor dosis asam borat yang terdiri atas 4 taraf dan dosis pupuk kalium terdiri atas 4 taraf, faktor dosis asam borat yang terdiri atas 4 taraf yaitu : B0 (Kontrol); B1 (0,75 kg B/ha); B2 (1,25 kg B/ha); B3(1,75 kg B/ha), dan dosis pupuk Kalium terdiri atas 4 taraf yaitu: K0 (Kontrol), K1 (90 kg K2O/ha), K2 (120 kg K2O/ha), K3 (150 kg K2O/ha) yang diulang 3 kali.
Hasil penelitian ini menunjukan 1) terdapat interaksi kombinasi dosis asam borat dan dosis pupuk kalium terhadap jumlah buah dan Fruit-se,t menunjukan kombinasi perlakuan terbaik pada B2K1 (asam borat 1,25 kg B/ha + pupuk kalium 90 kg K2O/ha). 2) Perlakuan dosis asam borat berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah bunga jantan, dengan hasil terbaik terdapat pada perlakuan kontrol (B0). 3) Perlakuan dosis pupuk kalium berpengaruh nyata pada variabel panjang buah, dengan hasil terbaik terdapat pada perlakuan dosis 150 kg K2O ha-1 (K3). | en_US |