Semuanya, Atas Kehendak Allah yang Maha Kuasa:
Date
2021-09-01Author
LINDAYATI, Lindayanti
ZUBIR, Zaiyardam
POLA, Ria Candra
ZULQAIYYIM, Zulqaiyyim
Metadata
Show full item recordAbstract
Hidup tanpa sempat berbuat dan bekerja apa-apa memang teramat
membosankan. Semua serba salah dan menjenuhkan. Lantas bagaimana
dengan mereka yang sempat berbuat dan bekerja apapun, namun
diperintah waktu untuk segera “sudah!”? Rutinitas yang dijalani berpuluh puluh tahun tak lagi ditekuni untuk masa setelahnya. Bayangkan, semua
yang telah menyatu dengan jiwa mendadak sirna.
Perpisahan? Huhh…. Masa pensiun yang sempat kutunda, oh masa
pensiun. Lalu, aku menikmati damainya masa tua.
Suatu sore, dari kursi goyang yang berderit kupandangi keluar
jendela. Di luar sana tirai-tirai air jatuh dengan deras. Butiran-butiran
bening itu menghanyutkanku. Mendadak dituntunnya aku kembali pada
masa-masa awal kedatanganku ke kota itu. Kota tempatku mengabdi
sebagai dosen yang mengajar dengan sepenuh hati. Dalam diam aku
tersenyum kecil. Di sana aku bertransformasi dari gadis muda hingga
menjadi wanita tua yang bijaksana. Sahabat, kolega, mahasiswa, yang telah
menjadi keluarga, semuanya memberiku banyak cinta. Dan aku pun
mencintai mereka.
Aku berdiri lalu berjalan pelan menuju lemari. Di dalamnya
kusimpan buku kenangan yang kuperoleh dari mereka. Ku ambil buku itu,
kubawa kembali ke kursi goyang. Di atas kursi ku balik halamannya satu
persatu. Mataku berkaca-kaca. Mereka membantu hidupku agar tak
menjadi sia sia.
Collections
- LSP-Books [910]