dc.description.abstract | Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan unggulan yang sangat
strategis pada pembangunan perekonomian Indonesia. Namun, ketersediaan
kedelai pada masa ini mengalami kondisi yang memperihatinkan, dimana untuk
mencukupi kebutuhan akan kedelai pemerintah masih melakukan importasi.
Terdapat dua kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan secara langsung
akan mempengaruhi kondisi ketersediaan kedelai nasional. Dua kebijakan ini
adalah kebijakan swasembada kedelai dan kebijakan penurunan subsidi harga
pupuk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau dampak
kebijakan penurunan subsidi harga pupuk dan kebijakan swasembada kedelai
terhadap ketersediaan kedelai nasional. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitik. Penelitian ini menggunakan
data sekunder tahun 1980-2008 dan dianalisis melalui model ekonometrika sistem
persamaan simultan dengan metode 2SLS (Two Stage Least Square Methods),
kemudian dilanjutkan dengan validasi model untuk analisis simulasi kebijakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Keragaan pasar kedelai di
Indonesia ditentukan oleh interaksi dari faktor permintaan kedelai nasional yang
dipengaruhi oleh harga kedelai, populasi manusia dan permintaan kedelai tahun
sebelumnya. Harga kedelai nasional dipengaruhi oleh permintaan kedelai,
penawaran kedelai, jumlah produksi kedelai, stok kedelai, impor kedelai, harga
kedelai dunia dan harga kedelai tahun sebelumnya; (2) dampak kebijakan
swasembada kedelai dengan penghapusan impor kedelai (Impor = 0)
menyebabkan tejadinya peningkatan harga kedelai; (3) dampak kebijakan
penurunan subsidi harga pupuk menyebabkan terjadinya peningkatan ketersediaan
kedelai nasional. | en_US |