Show simple item record

dc.contributor.authorARDYANSYAH, Rizky Robeth
dc.date.accessioned2023-03-15T02:27:48Z
dc.date.available2023-03-15T02:27:48Z
dc.date.issued2022-12-20
dc.identifier.nim192010101077en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112814
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 15 Maret 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractInfeksi protozoa usus merupakan permasalahan yang dihadapi masyarakat global dari berbagai kalangan usia termasuk balita. Secara holistik infeksi protozoa usus menyebabkan permasalahan berupa penurunan status gizi pada balita yang dapat ditemukan di negara berkembang seperti Indonesia. Permasalahan gizi pada anak dan balita merupakan permasalahan seluruh penduduk dari tingkat global hingga tingkat kota. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui korelasi antara infeksi protozoa usus dengan status gizi balita usia 12-59 bulan di Desa Sucopangepok Kecamatan Jelbuk. Jenis dan desain penelitian ini adalah Observasional deskriptif dan analitik dengan desain pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian ini adalah Desa Sucopangepok Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Pemeriksaan feses dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2022-Januari 2023. Populasi penelitian ini merupakan keseluruhan anak balita (usia 12-59 bulan) di Desa Sucopangepok Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45 anak. Data yang digunakan merupakan data primer, status gizi dikategorikan berdasarkan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) atau berat badan menurut panjang badan (BB/PB) dan status infeksi protozoa usus di ukur dari hasil pemeriksaan feses menggunakan teknik langsung (direct smear) serta modifikasi Zeihl-Neelsen. Analisis statistik secara bivariat menggunakan uji koefisien Cramer’s V. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian infeksi protozoa usus pada anak balita usia 12-59 bulan di Desa Sucopangepok Kecamatan Jelbuk sebesar 15,6%. Spesies-spesies yang ditemukan dalam pemeriksaan yaitu Giardia lamblia (6,7%), Cryptosporidium parvum (6,7%), dan Blastocystis hominis (2,2%). Penelitian ini juga menemukan bahwa ditemukan 15,6% anak memiliki status gizi kurang (wasted) dan 2,2% anak memiliki status gizi buruk (severely wasted). Hasil analisis statistik secara bivariat menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara infeksi protozoa usus dan status gizi anak balita 12-59 bulan di Desa Sucopangepok Kecamatan Jelbuk (p-value > 0,05). Kesimpulannya adalah tidak ada korelasi antara infeksi protozoa usus dengan status gizi balita usia 12-59 bulan. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan mengorelasikan berbagai faktor yang belum di teliti pada penelitian ini. Saran selanjutnya adalah kerjasama yang komprehensif antar pihak baik pemerintah maupun masyarakat perlu ditingkatkan untuk menangangi permasalahn gizi pada balita dan upaya pencegahan infeksi protozoa usus.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. dr. Yunita Armiyanti, M. Kes, Sp. ParK. Dosen Pembimbing Anggota : dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M. Kes.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectINFEKSI PROTOZOA USUSen_US
dc.subjectGIZI BALITA USIA 12-59 BULANen_US
dc.subjectKORELASINYAen_US
dc.titleInfeksi Protozoa Usus dan Korelasinya dengan Status Gizi Balita Usia 12-59 Bulan di Desa Sucopangepok Kecamatan Jelbuken_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. dr. Yunita Armiyanti, M. Kes, Sp. ParKen_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M. Kes.en_US
dc.identifier.validatorKacung-9 Februari 2023en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record