Show simple item record

dc.contributor.authorRajan, Najmudin
dc.date.accessioned2023-03-12T09:33:07Z
dc.date.available2023-03-12T09:33:07Z
dc.date.issued2022-08-03
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112678
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 12 Maret 2023en_US
dc.description.abstractSaat ini Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah konsumsi kedelai terbesar di dunia. Besarnya konsumsi kedelai di Indonesia disebabkan oleh masyarakat yang menjadikan tempe dan tahu sebagai lauk utama mereka. Berdasarkan data pada , sentra produksi kedelai yang memiliki kontribusi paling besar yaitu di Provinsi Jawa Timur dengan kontribusi sebesar 31,29% atau rata – rata produksi per tahun mencapai 215,04 ribu ton terhadap rata – rata nasional. Penurunan produksi kedelai tidak menyebabkan jumlah konsumsi kedelai di Jawa Timur ikut menurun. Hal ini lah yang mengakibatkan Jawa Timur selalu defisit akan kebutuhan akan kedelai. Berdasarkan data yang ada di BPS, Provinsi Jawa Timur mengalami penurunan produksi Kedelai selama 6 tahun berturut – turut. Penurunan produksi disebabkan beberapa hal, salah satunya yaitu adalah penurunan areal panen di skala nasional maupun di skala Provinsi Jawa Timur itu sendiri. Situasi ini membuat Indonesia semakin bergantung pada impor yang terus meningkat seiring bertumbuhnya jumlah konsumsi. Ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi kedelai di Jawa Timur menjelaskan bahwa program pemerintah untuk mencapai swasembada kedelai masih belum terpenuhi. Dengan ini maka diperlukan adanya peramalan. Peramalan berguna sebagai dasar pembuatan kebijakan pengembangan budidaya kedelai untuk mendukung program swasembada kedelai, mengingat bahwa Provinsi Jawa Timur sendiri merupakan salah satu sentra produksi kedelai di Indonesia. Peramalan juga berguna untuk mengetahui bagaimana produksi kedelai di Jawa Timur di periode mendatang yang bertujuan sebagai dasar pengambilan kebijakan impor untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi kedelai. Metode yang digunakan dalam peramalan yaitu metode Fuzzy Time Series Chen dengan metode average based sebagai penentu panjang interval. Metode Fuzzy Time Series merupakan metode peramalan yang menggunakan prinsip – prinsip fuzzy sebagai dasarnya. Fuzzy Time Series merupakan metode yang menangkap pola data dari data yang lalu atau historikal kemudian digunakan untuk memprediksi data yang akan dating, dimana data historis dibentuk ke dalam nilai – nilai linguistik. Terdapat beberapa metode Fuzzy Time Series yang dapat digunakan sebagai metode peramalan, salah satunya yang akan dipakai dalam penelitian ini yaitu Fuzzy Time Series Chen yang diusulkan oleh Chen pada tahun 1996. Metode Chen menggunakan operasi aritmatika yang disederhanakan daripada operasi komposisi maks – min yang rumit. Metode Fuzzy Time Series Chen telah banyak digunakan untuk meramalkan di berbagai bidang, terutama di bidang pertanian. Peramalan produksi kedelai di Jawa Timur dengan menggunakan metode Fuzzy Time Series Chen menghasilkan tingkat kesalahan sebesar 7,967741935% dan memiliki ketepatan sebesar 92,03225806%, dengan ramalan nilai produksi pada tahun 2021 sebesar 75.000 ton. Hal ini membuktikan bahwa Fuzzy Time Series Chen memiliki performa yang akurat terhadap data produksi kedelai di Jawa Timur menggunakan metode average based sebagai penentuan panjang interval.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectFUZZY TIME SERIES CHENen_US
dc.titlePeramalan Produksi Kedelai Menggunakan Fuzzy Time Series Chen (Studi Kasus : Provinsi Jawa Timur)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record