Pengetahuan dan Perilaku sebagai Faktor Risiko Kontaminasi Cacing Usus pada Sayuran Lalapan Pedagang Makanan di Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
Abstract
Parasit usus merupakan salah satu masalah kesehatan utama masyarakat di seluruh dunia dengan kejadian 24% diseluruh dunia dan 45-65% di Indonesia. Parasit usus terutama cacing usus atau soil transmitted helminth (STH) secara signifikan berkontribusi pada penyakit gastrointestinal di seluruh dunia. Infeksi cacing usus terjadi pada penduduk pedesaan maupun perkotaan, terutama pada masyarakat yang memiliki kebiasaan makan dengan tangan yang kotor, penggunaan toilet yang tidak higienis, dan konsumsi makanan, air atau tanah yang terkontaminasi. Sayur lalapan merupakan sarana yang mendukung terjadinya infeksi parasit usus, terutama para pedagang yang harus dapat mencegah terjadinya kontaminasi cacing usus pada sayuran lalapan. Konsumsi sayuran mentah dapat menjadi sumber infeksi cacing usus, sehingga meningkatkan prevalensi penyakit yang berasal dari makanan (food borne diseases). Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain studi cross sectional. Sampel berupa sayur lalapan yang diambil dari pedagang lalapan di Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember kemudian diolah dengan metode sedimentasi untuk selanjutnya diamati menggunakan mikroskop untuk mengidentifikasi protozoa usus. Pengetahuan keamanan pangan dinilai peneliti menggunakan kuesioner dan perilaku pedagang makanan dinilai oleh peneliti menggunakan lembar observasi. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa perilaku cuci tangan dengan benar memiliki hubungan dengan keberadaan cacing usus pada sayur lalapan (p<0,05). Variabel pengetahuan dan perilaku yang lain tidak berhubungan dengan keberadaan cacing usus. Spesies cacing usus yang ditemukan merupakan jenis Hookworm.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]