Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.) dengan Metode Stabilisasi Membran Sel Darah Merah Secara In Vitro
Abstract
Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia. Kakao terdiri atas bagian akar, batang, daun bunga, buah dan biji. Kulit buah kakao memiliki komposisi paling besar pada buah kakao yaitu sekitar 74% dibandingkan dengan biji (24%). Tidak seperti biji kakao yang diolah menjadi cokelat, kulit buah kakao akan menjadi limbah. Kulit buah kakao mengandung jenis polifenol seperti flavanol (epicatechin, catechin dan procyanidins), antosianin (glikosida sianida) dan flavonol (kuersetin) yang diketahui memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi.
Inflamasi merupakan respon tubuh yang kompleks terhadap rangsangan berbahaya dan merugikan seperti patogen yang bertindak sebagai sinyal untuk invasi partikel asing. Inflamasi melibatkan terjadinya aktivasi enzim, pelepasan mediator ekstravasasi cairan, migrasi sel, serta kerusakan dan perbaikan jaringan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol kulit buah kakao terhadap stabilisasi membran sel darah merah menggunakan induksi panas dan induksi hipotonisitas secara in vitro.
Tahapan penelitian ini adalah ekstraksi simplisia kulit buah kakao dengan metode maserasi, selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antiinflamasi menggunakan membran sel darah merah menggunakan induksi panas dan hipotonisitas. Pada pengujian ini akan dilihat kemampuan ekstrak kulit buah kakao untuk menghambat hemolisis. aktivitas penghambatan hemolisis akan dinyatakan menggunakan IC50. Nilai IC50 yaitu konsentrasi yang dibutuhkan untuk menghambat 50% aktivitas hemolisis. Semakin kecil nilai IC50, menunjukkan semakin besar nilai penghambatan terhadap aktivitas hemolisis Aktivitas antiinflamasi ekstrak akan dibandingkan dengan natrium diklofenak sebagai kontrol positif. Nilai IC50 akan dirata-rata dan dianalisis menggunakan uji independent t-test.
Pada pengujian stabilisasi membran menggunakan induksi panas diperoleh nilai IC50 ekstrak kulit buah kakao sebesar 74,78 ± 5,53 µg/mL, sedangkan natrium diklofenak sebesar 41,12 ± 2,49 µg/mL. Pada pengujian stabilisasi membran sel darah merah induksi hipotonisitas diperoleh nilai IC50 ekstrak kulit buah kakao dan natrium diklofenak adalah 6,24 ± 0,37 µg/mL dan 5,87 ± 0,77 µg/mL. Berdasarkan analisis statistik menunjukkan bahwa pada pengujian stabilisasi membran induksi panas terdapat perbedaan yang signifikan antara ekstrak kulit buah kakao dengan natrium diklofenak (p<0,05), sedangkan pada pengujian stabilisasi membran induksi hipotonisitas menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ekstrak kulit buah kakao dengan natrium diklofenak. Berdasarkan pengujian dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah kakao memiliki aktivitas antiinflamasi dengan menghambat hemolisis
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]