dc.description.abstract | Sumberdaya perikanan dan kelautan Indonesia kaya dan mampu
menghasilkan potensi ekonomi yang melimpah, tetapi belum mampu
meningkatkan ekonomi para pelakunya secara signifikan. Nelayan di Indonesia
belum berdaya secara ekonomi dan politik. Organisasi ekonomi nelayan belum
solid, nelayan masih terikat pada ikatan tradisional dengan para tengkulak, dan
belum ada institusi yang bisa menjamin kehidupan nelayan selain insitusi patron
klien tersebut. Pada periode 2004 - 2006 jumlah nelayan mengalami penurunan
sebesar 17, 32 persen. Penurunan itu terjadi terutama pada kurun waktu tahun
2005 akibat kenaikan harga BBM. Pemerintah memberikan solusi dengan
melaksanakan program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir yang
didukung eksistensi Koperasi Nelayan dan terbukti mampu menyerap tenaga kerja
di sektor nelayan mencapai 169.521 jiwa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume produksi ikan,
jumlah anggota, modal eksternal dan jumlah pengguna kredit terhadap perolehan
SHU Koperasi Nelayan Mina Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini
menggunakan data primer dan sekunder tahun 2000 – 2009 dan dianalisis
menggunakan Analisis Regresi Data Panel dengan menggunakan Model Efek
Tetap (MET) yang dikonstankan residualnya dengan uji White cross-section
standard errors & covariance.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa volume produksi ikan, jumlah
anggota, dan jumlah pengguna kredit memiliki pengaruh yang lebih besar dari
pada variabel modal eksternal. Modal eksternal dan jumlah pengguna kredit
memliki hubungan positif, sedangkan volume produksi ikan dan jumlah anggota
memiliki hubungan negatif terhadap perolehan SHU koperasi. Saat volume
produksi ikan, jumlah anggota, modal eksternal, dan jumlah pengguna kredit
konstan, maka jumlah perolehan SHU koperasi adalah sebesar Rp. 10.540.818,00.
vii
Perolehan SHU Koperasi Nelayan Mina Kabupaten Banyuwangi sebesar 83,3%
dipengaruhi oleh volume produksi ikan, jumlah anggota, modal eksternal, dan
jumlah pengguna kredit, sedangkan sisanya sebesar 16,7% dipengaruhi oleh
faktor lain seperti modal sendiri, tingkat pendidikan pengurus dan anggota,
kredibilitas pengurus dan karyawan, manajemen koperasi, dan sebagainya. | en_US |