artisipasi Anak dalam Pengembangan Kapasitas di Desa Arjasa Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember: Studi pada Forum Anak Laskar Bheledhes
Abstract
Anak berhak menyampaikan pendapat atau usulannya terhadap berbagai
aspek termasuk mengenai kebutuhan pembangunan desa untuk mewujudkan
lingkungan yang layak anak. melalui forum anak. Dalam pelaksanaannya, anak
dapat berpartisipasi pada forum dengan menjalankan perannya sebagai pelopor,
pelapor, dan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Bentuk
partisipasi anak dalam menjalankan peran tersebut merupakan upaya
pengembangan kapasitas anak agar nantinya anak siap menghadapi tantangan
zaman, serta memiliki bekal sebagai penerus bangsa. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui partisipasi anak sebagai upaya pengembangan kapasitas
anak pada forum anak Laskar Bheledhes di desa Arjasa kecamatan Sukowono
kabupaten Jember. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
perbaikan forum anak Laskar Bheledhes.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif. Penentuan lokasi penelitian menggunakan teknik purposive area yaitu
bertempat di forum anak Laskar Bheledhes Desa Arjasa Kecamatan Sukowono
Kabupaten Jember. Dalam menentukan informan, peneliti menggunakan teknik
snowball sampling yaitu teknik yang memiliki sifat seperti bola salju
menggelinding. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik keabsahan data
peneliti menggunakan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan serta
triangulasi, untuk analisis data peneliti menggunakan teknik analisis data model
Miles and Huberman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi anak pada forum anak
Laskar Bheledhes dalam menjalankan perannya sebagai pelopor, pelapor, dan
musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) masih kurang optimal. Hal ini
dikarenakan berbagai faktor antara lain orang tua yang tidak mengizinkan
dikarenakan jarak rumah yang terlalu jauh dari balai desa, keterbatasan
transportasi dan adanya faktor gaji (itung-itungan). Sehingga tidak semua anak di
Desa Arjasa berpartisipasi dalam forum anak Laskar Bheledhes, padahal orang tua
seharusnya menjadi gerbang utama dalam mewujudkan partisipasi anak. Adapun
faktor penghambat lain yaitu faktor dari diri anak berkaitan dengan rasa takut
salah dan juga malu dalam berpendapat.
Kemampuan anak dalam menyuarakan pendapatnya sering kali mengalami
keterbatasan dikarenakan anak memiliki ketidakmatangan fisik dan juga mental,
sehingga dalam menyampaikan pendapatnya seharusnya perlu dijembatani dengan
penggunaan media penyadaran, dan itu belum dilakukan oleh forum anak Laskar
Bheledhes. Partisipasi anak dalam perannya sebagai pelopor yaitu, anak
kebanyakan belum pernah terlibat dalam perencanaan sebuah kegiatan. Anak
hanya mengikuti kegiatan yang sudah direncanakan oleh orang dewasa. Dalam hal
menyampaikan pendapat, anak sudah diberikan kesempatan dan informasi, namun
untuk ikut serta dalam menyampaikan pendapat masih sangat minim.
Kesimpulannya partisipasi yang dilakukan anak pada forum anak Laskar
Bheledhes, berdasarkan teori Hart (1997) yaitu termasuk dalam partisipasi yang
ditetapkan dan diberi informasi, artinya kegiatan-kegiatan yang ada hasil dari
forum anak ditetapkan oleh orang dewasa, anak hanya mengikuti kegiatan yang
sudah ada, dengan masih banyak keterlibatan orang dewasa didalamnya. Artinya
peran orang dewasa masih harus ada pada setiap kegiatan terlebih untuk mengajak
anak agar mau berpartisipasi pada kegiatan forum anak Laskar Bheledhes. Cara
kerja forum anak sebagai wadah partisipasi anak yang dibentuk oleh pemerintah
masih melibatkan sejumlah anak saja dikarenakan masih adanya berbagai faktor
penghambat.