Show simple item record

dc.contributor.authorNOVIYANI, Shella
dc.date.accessioned2023-03-06T08:18:20Z
dc.date.available2023-03-06T08:18:20Z
dc.date.issued2022-07
dc.identifier.nim171510501037en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112553
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 6 Maret 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractPengembangan pengendalian hayati cendawan entomopatogen dapat memberikan dampak terhadap populasi serangan hama. Beauveria bassiana memainkan peran ekologi yang berguna untuk meningakatkan produksi tanaman dan perlindungan tanaman (Rodriguez et al, 2017). Menurut Wardati (2015), beberapa media substrat yang sering digunakan untuk perbanyakan Beauveria bassiana antara lain jagung, beras,dedak, dan pupuk kandang. Jamur Beauveria bassiana berpotensi sebagai agen pengendali hayati pada berbagai serangga hama dan merupakan salah satu komponen dalam konsep pengendalian hama terpadu (PHT). Jamur Beauveria bassiana dan spesies jamur lainnnya saat ini sedang dikembangkan secara besar-besraam di seluruh dunia untuk digunakan dalam pengendalian berbagai hama utama komoditas pertanian dan perkebunan (Deciyanto dan Indriyani, 2008). Jamur Beauveria bassiana banyak dimanfaaatkan dalam pengendalian serangga hama karena memiliki sejumlah kelebihan diantaranya kapasitas produksi yang tinggi, siklus hidupnya pendek, dapat membentuk spora yang bertahan lama di alam, relative aman, mudah diproduksi dan sangat kecil kemungkinan resistensinya (Kansrini, 2015). Berdasarkan hal tersebut maka bioekologi Beauveria bassiana menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Pertumbuhan jamur pada media pertumbuhan sangat dipengaruhi beberapa faktor diantaranyaa adalah jenis media tumbuh dan kandungan nutrisi (Faizah dan Purnomo, 2018). Media pertumbuhan merupakan faktor yang penting untuk dikaji berkaitan dnegan kebutuhan nnutrisi untuk menunjang pertumbuhannya secara optimal, mengingat pengendalian hayati dalam skala luas memerlukan jumlah Beauveria bassiana yang relative banyak maka perlu dilakukan perbanyakan massal dengan menggunakan media alami maupun buatan yang telah dimodifikasi sesuai dengan habitat atau lingkungan aslinya (Nuryanti, dkk. 2012). Media perbanyakan jamur biasanya dalam bentuk padaten_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Skripsi,Ir. Hari Purnomo, M.Si., Ph.Den_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectMEDIA BIANG CAIRen_US
dc.subjectJAMUR ENTOMOPATOGEN Beauveria bassianaen_US
dc.subjectSISTEM DIPHASICen_US
dc.titleAlternatif Media Biang Cair dalam Perbanyakan Jamur Entomopatogen Beauveria Bassiana Menggunakan Limbah Pertanian dengan Sistem Diphasicen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgroteknologien_US
dc.identifier.pembimbing1Ir.Hari Purnomo, M.Si.,Ph.D.,DICen_US
dc.identifier.validatorKacung-13 Januari 2023en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record