Gambaran Kualitas Kesejahteraan Psikologis pada Pernikahan Usia Muda di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
Abstract
Masalah pernikahan usia muda pada remaja di Indonesia semakin memprihatinkan dan menjadi masalah kritis karena telah merambah pada berbagai permasalah kesehatan dan sosial ekonomi. Kesejahteraan psikologis menjadi fundamental dan mencakup seluruh aspek aktualisasi diri bagi pelaku pernikahan usia muda untuk menghadapi kehidupan baru berumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan kesejahteraan psikologis remaja pelaku pernikahan usia muda yang dilakukan di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif dengan desain cross sectional, pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling dan didapatkan 110 partisipan. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner karakteristik responden dan kuesioner Psychological Well – being Scale (PWBS) oleh Carrol D. Ryff (1998). Hasil penelitian menunjukkan dari 110 partisipan, didapatkan laki – laki (9,1%) dan perempuan (90,9%), dan sebagian besar partisipan memiliki kualitas kesejahteraan psikologis rendah (70,0%). Analisis karakteristik partisipan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kualitas kesejahteraan psikologis seluruh responden (pvalue = 0,231>0,05), salah satu anggota keluarga inti pelaku pernikahan usia muda (pvalue 0,861>0,05), dan usia saat menikah pada pasangan pernikahan usia muda (p-value 0,133>0,05), namun terdapat perbedaan yang bermakna antara kualitas kesejahteraan psikologis dengan status pasangan pada pernikahan usia muda di Kecamatan Sumbersari (p-value 0,024≤0,05).
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1531]