Show simple item record

dc.contributor.authorILMADINI, Qurrati
dc.date.accessioned2023-03-03T02:24:03Z
dc.date.available2023-03-03T02:24:03Z
dc.date.issued2022-12-12
dc.identifier.nim181510901021en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112501
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 3 Maret 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractKelompok tani di Desa Sumberbaru Kecamatan Singojuruh mengalami penurunan kelas kelompok. Hal ini tidak sesuai dengan data pada Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian, yang mana seharusnya jika berdasar pada data tersebut Desa Sumberbaru memiliki Kelompok tani yang berkelas tinggi. Peneliti ingin melakukan penelitian berdasarkan permasalahan yang terjadi di Desa Sumberbaru Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi, peneliti ingin mengidentifikasi lebih dalam terkait dengan bagaimana peran Penyuluh Pertanian dalam pengembangan kemampuan Kelompok tani, Bagaimana Kemampuan Kelompok tani berdasarkan Kelas Kelompok tani, dan faktor pendorong dan penghambat serta strategi apa saja yang harus dilakukan dalam pengembangan kemampuan Kelompok tani. Penentuan lokasi penelitian ini menggunakan purposive method yakni di Desa Sumberbaru Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode penentuan informan menggunakan purposive sampling, dengan informan yakni ketua kelompok tani, pengurus kelompok tani, anggota kelompok tani dan Penyuluh Pertanian. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis Miles and Huberman.Hasil Penelitian menunjukkan : (1) Peran Penyuluh Pertanian sebagai Motivator pada kelas lanjut adalah memberikan motivasi kepada Kelompok tani untuk aktif mengadakan kegiatan kelompok serta memotivasi Kelompok tani untuk mengadakan pengelolaan dana kelompok. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Motivator pada kelas madya adalah memberikan motivasi kepada Kelompok tani untuk membuat badan hukum Kelompok tani serta memotivasi Kelompok tani untuk mengadakan pengelolaan dana kelompok. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Fasilitator pada kelas lanjut adalah memberikan pupuk organik, benih jagung, mesin vakum, mesin dam, induk ayam, dan bibit lele. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Fasilitator pada kelas madya adalah memberikan pupuk, obat semprot, benih padi, benih cabai, serta memberikan informasi terkait bantuan. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Fasilitator pada kelas utama adalah memberikan bibit, pupuk organik dan obat-obat pertanian lainnya. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Pelatih Teknis pada kelas lanjut adalah melakukan praktik semprot obat, sistem tanam jajar legowo dan praktik pembuatan sirup dari cabai dan selai tomat. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Pelatih Teknis pada kelas madya adalah praktik pencampuran obat sesuai takaran, penerapan pupuk organik di lahan, sistem tanam jajar legowo, dan praktik rendam benih untuk menentukan benih padi yang bagus. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Pelatih Teknis pada kelas utama adalah praktik penyemprotan obat dan praktik membuat pupuk organik yang kemudian diaplikasikan langsung ke lahan milik petani. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Organisator pada kelas lanjut adalah melakukan pembentukan Kelompok tani. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Organisator pada kelas madya adalah mengajak petani bergabung pada Kelompok tani serta memberikan pengetahuan kepada kelompok tani mengenai teknis pergantian pengurus dan job desk tugas dari masing-masing pengurus. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Organisator pada kelas utama adalah mengajak petani bergabung pada Kelompok tani dan reformasi pengurus. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Dinamisator pada Kelompok tani kelas lanjut adalah menggerakkan Kelompok tani untuk mengaplikasikan mesin pertanian yang diterima. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Dinamisator pada Kelompok tani kelas madya adalah menggerakkan petani untuk menerapkan sistem tanam jajar legowo, pupuk organik, dan alat mesin pertanian seperti singkal. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Dinamisator pada Kelompok tani kelas utama adalah menggerakkan petani untuk membuat pupuk organik dan agen hayati. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Konsultan pada kelas lanjut adalah membantu petani menganalisis permasalahan yang dihadapi dan sekaligus memberikan solusinya. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Konsultan pada kelas madya adalah memberikan konsultasi mengenai jenis obat dan jenis padi yang cocok untuk diterapkan di lahan pertaniannya. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Konsultan pada kelas utama adalah menghubungi ketua Kelompok tani jika terdapat hal penting yang perlu di diskusikan. (2) Rencana Belajar: Kelompok tani kelas lanjut ada yang melakukan perencanaan belajar ada yang tidak merencanakan. Kelompok tani kelas madya tidak melakukan perencanaan belajar karena melakukannya secara spontan. Kelompok tani kelas utama melakukan perencanaan belajar. Rencana Usaha: Kelompok tani kelas lanjut, madya, dan utama ada yang melakukan perencanaan usaha dan ada yang tidak melakukan. Struktur Organisasi: Kelompok tani kelas lanjut, madya dan utama memiliki struktur organisasi yang komplek (Keua, bendahara, sekretaris, dans eksi-seksi). Aturan dan Norma: Kelompok tani kelas lanjut, madya dan utama memiliki aturan dan norma dalam Kelompok taninya. Administrasi Pembukuan: Kelompok tani kelas lanjut, madya dan utama memiliki administrasi pembukuan. Pertemuan Rutin: Kelompok tani kelas lanjut dan madya ada yang melaksanakan pertemuan rutin 1 bulan 1 kali dan ada yang tidak melakukan pertemuan rutin. Kelompok tani Kelas utama melakukan pertemuan rutin 1 bulan 1 kali. Pelaksanaan Belajar: Kelompok tani kelas lanjut, madya, dan utama melakukan pelaksanaan belajar. Melaksanakan Usaha: Kelompok tani kelas lanjut, madya dan utama ada yang melaksanakan usaha dan ada yang tidak melaksanakan usaha. Pemupukan Modal: Kelompok tani kelas lanjut, madya, dan utama melaksanakan pemupukan modal. Pelayanan Informasi dan Teknologi: Kelompok tani kelas lanjut, madya, dan utama melaksanakan pelayanan informasi dan teknologi. Evaluasi usaha kelompok: Kelompok tani kelas lanjut, madya, dan utama ada yang melakukan evaluasi usaha kelompok dan ada yang tidak melakukan evaluasi kelompok. Pengembangan kapasitas dan pengkaderan pengurus: Kelompok tani kelas lanjut dan madya tidak melakukan pengembangan kapasitas dan pengkaderan pengurus. Kelompok tani kelas utama ada yang melakukan pengembangan kapasitas dan pengkaderan pengurus ada yang tidak melakukan pengembangan kapasitas dan pengkaderan pengurus. (3) Faktor pendorong dalam pengembangan kemampuan Kelompok tani Kelas Lanjut: Penyuluh Pertanian yang aktif dan Ketua Kelompok tani yang aktif. Kelompok tani kelas madya: Anggota Kelompok tani, Penyuluh Pertanian, Pengurus Kelompok tani, Ketua Kelompok tani yang aktif. Kelompok tani kelas utama: Teknologi informasi, Penyuluh Pertanian serta BPP yang aktif, Pengurus Kelompok tani, Ketua Kelompok tani yang aktif dan anggota. Faktor Penghambat dalam pengembangan kemampuan Kelompok tani Kelas Lanjut: kurangnya sumber dana dari pemerintah dan lingkungan tempat tinggal anggota merupakan lingkungan kerja buruh. Kelas Madya: usia anggota, kurangnya modal atau dana, dan belum memiliki badan hukum. Kelas Utama: minimnya minat anak muda, usia anggota Kelompok tani yang diatas 60 dan keterlambatan penyaluran bantuan berupa alat-alat mesin pertanian. Strategi Pengembangan Kemampuan Kelompok tani Kelas Lanjut: Mereformasi pengurus, membuat badan hukum, mendirikan usaha, mengadakan pertemuan di tempat kerja anggota. Kelas Madya: Melakukan sosialisasi kepada anak muda, membuat badan hukum, mendirikan usaha, dan memberikan materi mengenai pemasaran. Kelas Utama: Melakukan sosialisasi kepada anak muda dan memotivasi anggota Kelompok tani.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Skripsi : Dr. Ir. Sri Subekti, M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectPERAN PENYULUH PERTANIANen_US
dc.subjectKEMAMPUAN KELOMPOK TANIen_US
dc.titlePeran Penyuluh Pertanian dalam Pengembangan Kemampuan Kelompok Tani di Desa Sumberbaru Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangien_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPenyuluhan Pertanianen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Sri Subekti, M.Si.en_US
dc.identifier.validatorKacung-31 Januari 2023en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record