Pergolakan Politik pada Masa Demokrasi Terpimpin: Konflik Angkatan Darat dan Partai Komunis Indonesia Tahun 1959-1965
Abstract
Pada masa Demokrasi Terpimpin terjadi konflik antara Angkatan Darat (AD) dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Konflik terjadi dilatarbelakangi persaingan kedua kekuatan untuk mendapatkan kekuasaan politik. Diawali dengan penolakan PKI terhadap keterlibatan AD dalam kegiatan politik setelah disahkannya Undang-undang Darurat Perang 1957. Sebaliknya AD juga menolak masuknya PKI melalui Nasakom. Golongan nasionalis, agama, dan komunis, menurut Angkatan Darat tidak dapat disatukan dalam struktur politik karena saling bertentangan. Konflik kedua belah pihak memicu terjadinya pergolakan politik. Fenomena persaingan politik tersebut masih dirasakan hingga saat ini. Sehingga penulis tertarik untuk menjadikan fokus penelitian. Penelitian bertujuan untuk mengkaji secara mendalam latar belakang, bentuk, dan dampak konflik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, melalui tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi dengan menggunakan pendekatan sosiologi politik dan meminjam teori konflik Ralf Dahrendorf. Hasil penelitian menunjukkan konflik menyangkut masalah ideologi, politik, dan perebutan kekuasaan dalam pemerintahan antara AD dan PKI. Perebutan kekuasaan dalam pemerintahan sebagai salah satu usaha AD dan PKI untuk meraih dominasi politik Demokrasi Terpimpin. Kesimpulan dalam konflik ini AD masih bisa mempertahankan eksistensinya, sementara PKI mengalami kehancuran. Rekomendasi yang dihasilkan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi betapa pentingnya pemahaman dan penerapan sila Pancasila ketiga “Persatuan Indonesia” dalam menjalankan kehidupan sebagai warga negara.