KOMPLEKSITAS HAMA UTAMA TANAMAN KOPI ROBUSTA ( Coffea canephora) PADA DUA JENIS NAUNGAN
Abstract
Tanaman Kopi robusta merupakan tanaman golongan C3 yang
membutuhkan naungan untuk pertumbuhan optimalnya. Tanaman sengon dan
lamtoro dapat digunakan dalam pertanaman kopi, sehingga penaung yang berbeda
akan mengubah kondisi iklim mikro di lahan pertanaman kopi yang sangat
berkaitan dengan jenis dan populasi hama.
Penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai penaung
yang sesuai untuk mengurangi jenis hama, populasi hama dan mengetahui
produksi pada tanaman kopi robusta pada jenis penaung yang berbeda.
Penelitian dilakukan di perkebunan kopi rakyat desa Sidomulyo,
Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, dengan ketinggian tempat 571-575 meter dpl.
Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2010 sampai bulan Januari 2011.
Penentuan daerah penelitian ditetapkan dengan pertimbangan bahwa desa
Sidomulyo merupakan salah satu desa penghasil kopi rakyat di kabupaten Jember.
Percobaan dilakukan dengan percobaan lapang melalui observasi dengan
membuat plot menjadi dua bagian yaitu (1) pertanaman kopi (umur 15 tahun)
dengan penaung pohon lamtoro (umur 16 tahun), dan (2) pertanaman kopi (umur
15 tahun) dengan penaung pohon sengon (umur 4 tahun), dengan luas plot 40 x
40 m2, dalam satu plot terdapat 30 pohon sampel pada naungan lamtoro dan 30
pohon sampel pada naungan sengon, satu plot terdapat tiga sub plot yang terdiri
dari 10 tanaman. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan pertumbuhan
tanaman yang seragam pada masing-masing plot, pengamatan dilakukan dengan
interval 3 hari sebanyak 16 kali pengamatan,
Pada penelitian ini digunakan parameter utama dan parameter
pendukung. Parameter utama yang diamati adalah jenis hama, populasi hama
(Kutu hijau,Penggerek buah kopi dan kutu putih). Parameter pendukung yang
vi
diamati adalah suhu udara, intensitas cahaya, kelembaban udara dan taksasi
produksi. Data hasil observasi dianalisis dengan uji-t dan analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor yang mempengaruhi jenis
hama, populasi hama dan produksi pada jenis panaung yang berbeda adalah
intensitas cahaya. Intensitas cahaya pada pertanaman kopi dengan naungan
lamtoro lebih tinggi dan berbeda nyata dengan intensitas cahaya pada naungan
sengon (59,51%). Jenis hama pada naungan lamtoro lebih banyak dibanding jenis
hama pada naungan sengon, tetapi jumlah hama pada naungan sengon jauh lebih
tinggi (7459,10%) daripada jumlah hama pada naungan lamtoro, jenis hama yang
dominan adalah kutu hijau. Produksi kopi pada naungan lamtoro lebih tinggi dan
berbeda nyata dengan produksi kopi pada naungan sengon (102,3%).
Kata kunci: Kompleksitas hama, kopi robusta,.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]