Pengembangan Hutan Mangrove sebagai Kawasan Ekowisata Berbasis Partisipasi Masyarakat (Studi Kasus: Hutan Mangrove di Kelurahan Tambaan Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan)
Abstract
Ekosistem mangrove adalah sumberdaya lahan yang besar di kawasan tepi pantai dan sebagai jaringan pendukung kehidupan di sekitarnya serta kekayaan alam yang bernilai tinggi, pemanfaatan ekosistem mangrove dapat dibentuk menjadi kawasan ekowisata khususnya sebagai pemanfaatan yang objektif untuk diterapkan pada kawasan tepi laut. Kota Pasuruan memiliki potensi hutan mangrove dengan luas yaitu 71,77 (2,00%) salah satunya terletak di Kelurahan Tambaan Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan yang memiliki potensi memberikan pengalaman wisata edukatif terkait tanaman mangrove, mulai dari mengenal fungsi, jenis mangrove hingga cara penanamannya dan perkembangan hutan mangrove di Kelurahan Tambaan dapat dikatakan cukup baik dibandingkan dengan wilayah lain di Kota Pasuruan, dibuktikan dengan adanya kegiatan dari karang taruna seperti penanaman hutan mangrove dan membersihkan kawasan mangrove dari sampah yang berasal dari laut. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan arahan pengembangan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata berbasis partisipasi masyarakat. Penelitian ini terdapat 4 tahap analisis, yang pertama terkait identifikasi kondisi eksisting, tahap kedua adalah analisis komponen yang berpengaruh dalam pengembangan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata, tahap ketiga adalah menganalisis bentuk kesediaan masyarakat dalam berpartisipasi, dan tahap keempat yaitu merumuskan arahan pengembangan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata di Kelurahan Tambaan Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan arahan pengembangan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata di Kelurahan Tambaan terdiri atas, mengembalikan fungsi mangrove dengan kegiatan rehabilitasi dan pengawasan untuk kegiatan yang dapat merusak ekosistem dengan tujuan meningkatkan kualitas ekosistem mangrove, meningkatkan kualitas kelestarian kawasan dengan penetapan zonasi sesuai dengan daya dukung dan daya tampung, menyediakan dan membuka peluang pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, mengoptimalkan kegiatan edukasi pada kawasan untuk meningkatkan kualitas interpretasi edukasi, menyediakan fasilitas untuk mendukung kegiatan edukasi, meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan ekowisata, mengoptimalkan keterpaduan stakeholder dan pemangku kepentingan untuk memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan ekowisata, perbaikan aksesibilitas untuk memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk menuju ekowisata, pengembangan dan pengadaan fasilitas serta pelayanan yang berada diluar zona lindung kawasan ekowisata, meningkatkan koordinasi antara stakeholder, pemangku kepentingan dan masyarakat untuk pengelolaan ekowisata.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]