Analisis Pola Persebaran Permukiman di Kabupaten Jember serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus: Kecamatan Ajung)
Abstract
Pertumbuhan penduduk dan keterbatasan lahan berdampak pada pertumbuhan permukiman yang sporadis. Persebaran permukiman yang sporadis akan menyebabkan tantangan baru dalam penyediaan sarana dan prasarana. Permukiman di perkotaan Jember telah berkembang dari arah barat ke timur lalu berkembang ke selatan, tepatnya di Kecamatan Ajung. Apabila tidak disediakan sarana dan prasarana dasar yang memadai dikhawatirkan dapat terjadi kawasan perkotaan yang kumuh. Dalam pemenuhan sarana dan prasarana, perlu memperhatikan karakteristik masyarakat dan konsentrasi penduduk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pola persebaran permukiman di Kecamatan Ajung serta faktor yang mempengaruhinya. Pendekatan dilakukan dengan pendekatan keruangan dengan teknik analisis K Nearest Neighbor dan pendekatan kuantitatif dengan uji chi square dan uji koefisien kontingensi. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah pola persebaran di Kecamatan Ajung di setiap desa adalah mengelompok. Pola persebaran permukiman yang mengelompok dipengaruhi oleh jaringan jalan, mata pencaharian, pendapatan, kepadatan penduduk, dan harga lahan. Dengan faktor yang paling mempengaruhi adalah mata pencaharian. Rekomendasi pada penelitian ini adalah, dikarenakan pola persebaran permukiman di setiap desa di Kecamatan Ajung di dominasi dengan mengelompok, sehingga karakter penduduknya beraktifitas dalam satu lingkup wilayah administratif. Langkah preventif yang dapat ditawarkan oleh peneliti adalah peningkatan dan perawatan sarana dan prasarana dasar di kelompok permukiman tersebut. Serta perlu diperhatikan aspek non fisik, sebagai upaya pengembangan masyarakat tani.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [3847]