dc.description.abstract | Energi terbarukan skala kecil sebagai sumber energi listrik alternatif membutuhkan generator axial flux permanent
magnet (AFPM) yang dapat bekerja pada putaran rendah. Beberapa penelitian telah dilakukan tentang generator axial
flux seperti rancang bangun maupun analisis parameter yang mempengaruhi performa generator, salah satunya yaitu
celah udara. Pada penelitian sebelumnya mengenai celah udara hanya dilakukan dengan metode simulasi pada software
seperti FEMM (Finite Element Method Magnetic) dan FEM (Finite Element Method). Pada penelitian ini diberikan
variasi celah udara sebesar 8 mm, 9 mm, dan 10 mm untuk mengetahui pengaruhnya terhadap luaran generator axial
flux double side rotor 1 fasa yang menggunakan magnet Neodymium Iron Boron (NdFeB) dan disusun secara kutub
berlawanan (N-S). Dengan memberikan beban 3 LED seri pada kecepatan putar 3000 rpm, saat celah udara 8 mm
diperoleh frekuensi 450.4 Hz, tegangan output 7.468 V, arus output 14.961 mA, daya output 1.117 × 10−1 W dan torsi
rotor 3.558 × 10−4 Nm. Pada celah udara 9 mm diperoleh frekuensi 450,4 Hz, tegangan output 7.279 V, arus output
7.444 mA, daya output 5.148 × 10−2 W dan torsi rotor 1.726 × 10−4 Nm. Sedangkan pada celah udara 10 mm
diperoleh frekuensi 450.4 Hz, tegangan output 6.826 V, arus output 1.298 mA, daya output 8.860 × 10−3 W dan torsi
rotor 2.822 × 10−5 Nm. | en_US |