dc.description.abstract | Penggunaan pupuk anorganik secara intensif yang dilakukan oleh
petani untuk meningkatkan produktivitas lahan dapat berpengaruh
menurunnya fungsi tanah. Salah satu indikator penurunan fungsi tanah
adalah kemasaman tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat kemasaman tanah dan penentuan kebutuhan kapur menggunakan
metode titrasi basa Ca(OH)2 0,022M. Sifat kimia dan fisika tanah yang
di analisis yaitu pH H2O (1:5), pH CaCl2 (1:5) dengan metode pH meter,
dan BV dengan metode lilin. Perhitungan kebutuhan kapur di hitung
dengan rumus LR (Mg CaCO3 ha-1
) = ((pHt – pHa)/b) x 0,66 x BV dan
analisis statistik menggunakan uji ANOVA (Analysis of Variance) dan
kemudian diuji lanjut dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test)
untuk membandingkan pengaruh antara pH dengan jenis tanah,
penggunaan lahan, dan kelerengan. Berdasarkan pemetaan dan survey
lahan teridentifikasi 4 jenis penggunaan lahan yaitu, hutan, perkebunan,
sawah, sawah tadah hujan, dan tegalan; Tingkat kemasaman tanah
tergolong masam hingga agak masam; Penggunaan lahan berpengaruh
terhadap tingkat kemasaman tanah; Kebutuhan kapur tertinggi terdapat
pada SPL 13 (3,5 ton/ha) dengan penggunaan lahan sawah tadah hujan
dengan nilai pH CaCl2 3,97 dan penggunaan lahan sawah tadah hujan
dengan vegetasi tebu dan kelas lereng 1-3% , dan SPL 2, 5, dan 11 tidak
dilakukan pengapuran. | en_US |