Metode Amplifikasi Gen var Domain DBL1α PfEMP1 Sebagai Kandidat Marker Diagnosis Malaria Falciparum
Abstract
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa Plasmodium sp. Ada
lima spesies yang diketahui dapat menginfeksi manusia yaitu P. falciparum, P.
knowlesi, P. malariae, P. ovale dan P. vivax. Kelima spesies ini berkontribusi pada
jumlah kasus malaria yang masih terbilang tinggi di seluruh dunia. WHO mencatat,
pada tahun 2020 terdapat 241 juta kasus malaria di 85 negara endemik dan angka
kematiannya mencapai 627.000 kasus di seluruh dunia. Menurut kementrian kesehatan
Indonesia, pada tahun 2020 terdapat 235.700 kasus malaria aktif. Dari beberapa spesies
Plasmodium sp. yang dapat menyebabkan malaria, P. falciparum adalah spesies yang
infeksinya menyebabkan risiko kematian yang lebih besar. Pada infeksi P. falciparum,
parasit akan menyekresi protein yang bernama Plasmodium falciparum Erythrocyte
Membrane Protein 1 (PfEMP1). Protein PfEMP1 berkontribusi dalam proses
sitoadhesi dan rosetting pada infected erythrocyte (IE). Keadaan tersebut nantinya
dapat menyebabkan sumbatan mikrovaskular yang merupakan patogenesis utama
malaria berat. Berdasarkan CDC, gold standard pemeriksaan laboratorium malaria saat
ini masih merupakan identifikasi parasit pada hapusan darah. Metode ini memiliki
sensitivitas yang relatif rendah karena bergantung pada objektivitas penguji dan kadar
parasitemia darah, sehingga memiliki risiko negatif palsu yang tinggi terutama bagi
infeksi asimtomatik. Oleh karena itu deteksi molekuler banyak dikembangkan untuk
menemukan metode yang lebih baik untuk diagnosis malaria. Pada penelitian ini,
amplifikasi gen var pengkode domain DBL1α PfEMP1 dilakukan untuk mendeteksi
keberadaan P. falciparum karena domain DBL1α merupakan domain yang hampir ada
di setiap varian PfEMP1. Hal ini dilakukan untuk mengetahui proses amplifikasi gen
var pengkode domain DBL1α PfEMP1 sebagai kandidat marker diagnosis malaria
falciparum.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksploratif deskriptif
dengan melakukan isolasi DNA gen var pengkode domain DBL1α P. falciparum yang
kemudian diamplifikasi menggunakan primer αAF dan αBR. Visualisasi DNA
dilakukan menggunakan teknik elektroforesis agarosa. Band yang terbentuk akan
diamati di bawah sinar UV. Sampel penelitian ini merupakan 10 sampel darah yang
dikumpulkan dalam blood filter paper. Sampel diambil dari pasien Puskesmas Tiakur,
Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, Indonesia pada tahun 2019. Pasien
tersebut terdiri dari 7 pasien laki-laki dan 3 pasien perempuan berumur 9-48 tahun yang
seluruhnya bergejala, dan terkonfirmasi positif infeksi P. falciparum secara
mikroskopis. Dari penelitian ini didapatkan band DNA dengan ukuran ± 370 bp yang
teramplifikasi di seluruh sampel. Hasil ini selaras dengan pemeriksaan hapusan darah
pasien yang seluruhnya terkonfirmasi positif malaria falciparum. Keberadaan gen
dalam seluruh sampel ini dapat mengindikasikan ekspresi domain DBL1α yang ada
pada infeksi P. falciparum yang dapat dimanfaatkan menjadi dasar pengembangan
biomarker PCR baru untuk mendeteksi infeksi P. falciparum.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]