dc.description.abstract | Tanaman sorghum merupakan tanaman pangan serealia yang banyak ditanam selain padi, jagung,
kedelai, gandum dan barley. Kendala dalam pengembangan sorgum di Indonesia yaitu minimnya varietas
yang ada, sehingga diperlukan induksi kalus yang nantinya memudahkan dalam pengembangan
bioteknologi dan menghasilkan varietas unggul yang baru. Kalus didapatkan dengan metode kultur jaringan
karena memiliki sifat yang sama dengan tanaman induknya. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Jember. Perbanyakan dilakukan dengan menggunakan
eksplan spindle leaf tanaman sorgum yang berusia 1 bulan. Eksplan ditanam pada media perlakuan dengan
zat pengatur tumbuh 2,4-D dengan perlakuan konsentrasi berbeda. Penelitian ini disusun dengan Rancangan
Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan hasil berbeda nyata pada
setiap variabel pengamatan. Perlakuan terbaik dalam menumbuhkan kalus yaitu dengan pemberian 2,4-D
dengan konsentrasi 2 ppm karena mampu membentuk kalus pada usia 13,2 HST, membentuk persentase
kalus sebanyak 96% dibandingkan perlakuan lainnya, serta berwarna putih kekuningan dan bertekstur
remah yang menandakan kalus memiliki kualitas yang baik dan selnya aktif membelah. | en_US |