Show simple item record

dc.contributor.authorMEILAWATY, Zahara
dc.contributor.authorSHITA, Amandia Dewi Permana
dc.contributor.authorPRASETYA, Rendra Christedy
dc.contributor.authorDHARMAYANTI, Agustin Wulan Suci
dc.contributor.authorFIRDYANSYACH, Rido Tri Andika
dc.contributor.authorDEWANTI, Dhea Ayu
dc.date.accessioned2023-02-02T05:43:27Z
dc.date.available2023-02-02T05:43:27Z
dc.date.issued2022-12-30
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/111892
dc.description.abstractPendahuluan: Prevalensi periodontitis di Indonesia masih terbilang tinggi. Data Riskesdas 2018 menunjukkan persentase kasus periodontitis di Indonesia sebesar 74,1%. Periodontitis merupakan penyakit inflamasi pada jaringan periodontal yang disebabkan oleh mikroorganisme spesifik seperti Fusobacterium nucleatum dan Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Perawatan suportif menggunakan antibiotik, seperti metronidazole, diperlukan dalam perawatan periodontitis tetapi penggunaan antibiotik dapat memberikan efek samping sehingga perlu digantikan oleh tanaman herbal yang memiliki efek samping minimal, yaitu daun singkong (Manihot esculenta crantz). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya antibakteri ekstrak daun singkong terhadap Fusobacterium nucleatum dan Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Metode: Jenis penelitian in vitro experimental laboratories dengan rancangan penelitian post test only control group design. Daun singkong yang sudah teridentifikasi di ekstrak dengan metode maserasi. Ekstrak kasar yang didapatkan kemudian dijadikan ke dalam beberapa dosis (6,25; 12,5; 25; 50; 100; dan 200 µg/mL). Kelompok dosis tersebut kemudian diuji menggunakan metode disk diffusion dan dibandingkan dengan kontrol positif yaitu metronidazole dan kontrol negatif yaitu propilen glikol.Data hasil penelitian diuji normalitasnya menggunakan uji Shapiro Wilk dan uji homogenitas menggunakan Levene test. Selanjutnya dilakukan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan antara dua kelompok sampel. Hasil: Terdapat zona jernih pada sekeliling kertas cakram dengan ekstrak daun singkong dosis 200 µg/mL yang menandakan adanya hambatan pertumbuhan dari F. nucleatum dan A. actinomycetemcomitans. Hasil statistik terlihat adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok ekstrak daun singkong dosis 200 µg/mL dan kontrol positif (p=0,009) untuk F. Nucleatum, dan p=0,05 untuk A. actinomycetemcomitans. Simpulan: Ekstrak daun singkong dapat menghambat pertumbuhan dari F. nucleatum dan A. actinomycetemcomitans.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherJurnal KEDOKTERAN GIGI Universitas Padjadjaranen_US
dc.subjectekstrak daun singkongen_US
dc.subjectfusobacterium nucleatumen_US
dc.subjectaggregatibacter actinomycetemcomitansen_US
dc.subjectantibakterien_US
dc.titleUji Antibakteri Ekstrak Daun Singkong (Manihot Esculenta Crantz) Terhadap Fusobacterium Nucleatum dan Aggregatibacter Actinomycetemcomitansen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record